Milenial Hong Kong Ikut Demo Turun ke Jalan

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 15:40 WIB
twitter.com/nathanlawkc
twitter.com/nathanlawkc

Kota Hong Kong telah bergejolak aksi masa di musim panas. Ratusan ribu demonstran telah menduduki jalan-jalan kota, gedung-gedung pemerintah dan bahkan bandara utama. 

Semua penerbangan pemberangkatan dibatalkan pada hari Senin (12/8/2019) dan membuat perjalanan macet. 

Kaum muda Milenial berada di garis depan gerakan protes Hong Kong. Pemimpin oposisi muda juga ikut turun ke jalan dan menuntut perubahan besar yang dapat mengubah masa depan generasi mereka. 

Berikut masalah yang dihadapi Hong Kong, Senin (12/8/2019) dilansir dari cnbc.com

Demokrasi

Protes Hong Kong dipicu pada bulan Juni oleh RUU yang akan memungkinkan ekstradisi ke daratan Cina. 

Penentang RUU tersebut khawatir bahwa itu merupakan tanda pengaruh Partai Komunis yang semakin besar di Hong Kong, yang ditetapkan sebagai Daerah Administratif Khusus Tiongkok yang beroperasi secara independen. 

Saat ini, pemerintah Hong Kong menangguhkan RUU tersebut sebagai tanggapan terhadap reaksi massa yang meluas. 

Joshua Wong dan Agnes Chow, keduanya berusia 22 tahun, dan Nathan Law, 26 tahun merupakan ketiga pemimpin Demosisto, sebuah kelompok aktivis pemuda pro-demokrasi di Hong Kong, yang berada di garis terdepan massa. Wong dan Law pernah dijatuhi hukuman penjara akibat aksi demonstrasi. 

Joshua juga berkicau di akun media sosial miliknya "Bahkan setelah pembobolan, para pemrotes bertindak dengan disiplin yang tak terbayangkan. Mereka meninggalkan uang tunai di konter sebelum mengambil minuman dari kafetaria. Mereka menyegel perpustakaan untuk menyimpan dokumen sejarah yang tersimpan di dalamnya. Tidak sedetik pun mereka kehilangan ketenangan."

"Anak muda macam apa yang dihasilkan Hong Kong? Cerdas, efisien, penuh perhatian, dan mencintai kebebasan," tweet Wong setelah pengunjuk rasa menyerbu markas besar legislatif kota. "Aku bangga pada mereka."

Walaupun saya akui saya tidak memiliki keberanian untuk melakukan apa yang mereka lakukan kemarin. Saya telah dipenjara tiga kali, jadi saya tahu betul apa yang ada di depan mereka.

Ketimpangan ekonomi

Hong Kong dikenal sebagai salah satu pusat ekonomi utama dunia, namun terdapat fakta ekonomi yang mengejutkan. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin sangat mengejutkan, menurut laporan sensus terakhir, 10 persen rumah tangga terkaya menghasilkan 44 kali lebih banyak daripada 10 persen yang termiskin. 

Harga rumah pun beberapa tertinggi di dunia, bahkan melampaui New York dan London. Untuk menghemat uang, banyak penduduk memilih tinggal di kamar-kamar bergaya asrama yang sempit dan tempat tidur susun dan kamar mandi bersama, yang dikenal sebagai "rumah peti mati."

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X