Sri Mulyani mengungkapkan bahwa tak ada satupun negara yang siap menghadapi virus corona. Saat ini tercatat sudah 213 negara yang terinfeksi corona, termasuk juga Indonesia.
"Tidak ada satu negara pun yang siap dan saat ini dapat prediksi kapan pandemi berakhir," ungkap Sri Mulyani dalam telekonferensi rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jakarta, Senin (11/5/2020).
Menurutnya, saat ini sejumlah negara melakukan berbagai upaya ekstrem untuk mencegah penyebaran virus corona, seperti lockdown atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB), seperti yang diterapkan di Indonesia.
"Diadvokasi WHO, maka dilakukan langkah-langkah ekstrem yakni membatasi interaksi sosial antar manusia. Pembatasan sosial/ social distancing dilakukan dalam bentuk larangan perjalanan, lebih dari 86 negara travel ban, penutupan perbatasan antar negara dan penutupan sekolah, kantor dan tempat ibadah. Ini merupakan satu tindakan ekstrim," ucapnya.
Ia menambahkan, episentrum virus corona bukan lagi berada di Tiongkok, melainkan di Amerika Serikat.
"Episenturm penyebaran bergeser dari RRT (China) ke Eropa dan Amerika Serikat. Saat ini penyebaran masih sangat eskalatif di berbagai negara termasuk Indonesia," tambahnya.
