Sebanyak 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk berubah alih menjadi aparatur sipil negara (ASN). Pimpinan Komisi III DPR RI mengusulkan bagi mereka yang tak lolos itu bisa mengikuti tes jalur pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Kami berharap pegawai yang lulus adalah ASN terpilih serta bagi calon ASN yang belum terpilih mendapat kesempatan untuk menempuh proses recruitmen P3K," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh kepada Indozone, Senin (10/5/2021).
Dia menekanan pelaksanaan tes tersebut haruslah sesuai dengan standar dan dilakukan oleh lembaga yang berkompeten. Sehingga dapat berlaku adil bagi setiap pegawai lembaga antirasuah ini.
"Kami berpendapat yang terpenting adalah bahwa tes ini dilaksanakan secara transparan oleh lembaga yang kompeten dan berlaku adil bagi setiap pegawai, sehingga pelaksanaannya dapat akuntabel," terangnya.
Dengan demikian, lanjut Pangeran, KPK dapat bekerja dengan lurus guna menjalanlan fugsinya guna memberantas tindakan korupsi di Tanah Air.
"Kami juga berharap bahwa lembaga antirasuah ini benar-benar dapat menjalankan fungsinya untuk memberantas korupsi di Indonesia melalui tenaga-tenaga terpilih," beber Pangeran.
BACA JUGA: KPK: OTT Bupati Nganjuk Hasil Kerja Sama dengan Bareskrim Polri
Seperti diketahui, sebanyak 75 dari 1.351 pegawai KPK tidak lolos tes wawasan kebangsaan yang dilakukan BKN, dan dua pegawai tidak hadir wawancara.
Namun, KPK belum merinci nama-nama 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK tersebut. Sempat beredar kabar, penyidik senior Novel Baswedan menjadi salah satu yang akan dipecat karena tidak lolos TWK.
Soal yang diberikan dalam TWK tersebut juga menuai polemik karena menyortir pandangan keagamaan dan pendapat pribadi seseorang
