Felix Verdejo Didakwa Atas Kasus Penculikan dan Pembunuhan Terhadap Seorang Wanita

- Selasa, 4 Mei 2021 | 13:12 WIB
Felix Verdejo Sanchez dari Puerto Rico tiba untuk pertandingan tinju Ringan (60kg) putra perempat final melawan petinju Ukraina Vasyl Lomachenko di Olimpiade London, pada 6 Agustus 2012. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)
Felix Verdejo Sanchez dari Puerto Rico tiba untuk pertandingan tinju Ringan (60kg) putra perempat final melawan petinju Ukraina Vasyl Lomachenko di Olimpiade London, pada 6 Agustus 2012. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)

Petinju Felix Verdejo, yang mewakili Puerto Rico di Olimpiade 2012 lalu, dilaporkan telah didakwa di pengadilan federal AS dengan kasus penculikan dan pembunuhan seorang wanita tengah mengandung anaknya. 

Verdejo ditahan di Puerto Rico pada hari Minggu atas pembunuhan Keishla Rodriguez Ortiz yang berusia 27 tahun. Dia didakwa dengan penculikan dan pembajakan mobil yang mengakibatkan kematian dan dengan sengaja membunuh seorang anak yang belum lahir. Kantor Kejaksaan AS di Puerto Rico mengatakan dalam sebuah pernyataan. 

Atas hal itu, Verdejo bisa saja menghadapi hukuman mati jika terbukti salah. Pengacara Verdejo pun tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Salah seorang agen FBI menulis dalam pernyataan tertulis pengadilan federal bahwa Rodriguez dibunuh pada Kamis usai temui Verdejo untuk meminta bantuannya guna akhiri kehamilannya. 

Verdejo meninju wajah Rodríguez dan menyuntiknya dengan zat sebelum melemparkan tubuhnya ke Jembatan Teodoro Moscoso San Juan dan ke San Jose Lagoon, tulis agen itu.

Pihak berwenang pun mengeluarkan surat perintah penangkapan Verdejo setelah Rodriguez dilaporkan hilang dan penyidik wawancarai seorang saksi dan meninjau rekaman kamera pengintai dan catatan ponsel. 

Pada Minggu, ratusan orang pun berkumpul di Jembaran Teodoro Moscoso dekat tempat mayat Rodriguez diyakini dibuang ke laguna. Mereka pun harus menyerukan keadilan bagi Rodriguez dan lebih banyak lagi yang harus dilakukan untuk mengatasi lonjakan kekerasan gender di wilayah pulau AS. Melihat hal itu, Gubernur Puerto Rico, Pedro Pierluisi pun memberikan komentarnya. 

"Rasa sakit, amarah dan kemarahan yang kita rasakan setiap kali kita menyaksikan kejahatan kekerasan gender harus tetap hidup dalam diri kita sehingga kita tidak beristirahat dalam tanggung jawab kita untuk melindungi, mencegah dan menghapus kejahatan ini," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X