Plastik Pertama yang Dibuat Tahun 1907, Hingga Kini Belum Terurai, Waduh!

- Minggu, 19 September 2021 | 16:58 WIB
Ilustrasi limbah sampah yang belum diurai. (ANTARA/Dedhez Anggara)
Ilustrasi limbah sampah yang belum diurai. (ANTARA/Dedhez Anggara)

Di seluruh dunia, plastik sekarang menjadi bahan standar untuk sejumlah besar produk dan kegiatan sehari-hari. Plastik sering digunakan untuk kemasan karena mampu memenuhi berbagai fungsi yang mengesankan seperti melindungi produk dari kerusakan selama transportasi dan saat digunakan.

Saat tak lagi digunakan, maka plastik-plastik itu akan dibuang dan menjadi limbah. Plastik sendiri diketahui merupakan limbah yang sulit terurai secara alami. 

Bahkan seorang pengamat mengatakan, plastik yang pertama diciptakan di tahun 1907 masih ditemukan dan belum terurai sampai saat ini. 

 "Jadi kalau tidak bisa dibakar entah di mana di satu tempat, plastik-plastik ini akan tetap ada, di bumi kita. Plastik yang digunakan pada tahun 1907, ketika pertama kali plastik ditemukan ini, masih ditemukan sekarang karena tidak terurai," ujar Penasihat Lingkungan, Henriette Faergemann sekaligus delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Sabtu (18/9).

Kondisi itu pun semakin diperparah dengan pernyataan dari PBB yang mengatakan kalau jumlah plastik di lautan akan mengalahkan jumlah ikan di 2025.

Henriette mengatakan, jika plastik pertama yang dibuat belum terurai sampai sekarang, tak menutup kemungkinan jika plastik yang saat ini kita gunakan akan dijumpai oleh manusia di puluhan tahun kemudian.

"Jadi produksi plastik bertumbuh dengan sangat besar, plastik juga tidak bisa terurai sendiri," katanya.

Banyak peneliti yang membuktikan jika sampah plastik punya dampak serius pada biota laut, bahkan membunuh banyak mamalia laut seperti penyu, paus bahkan burung-burung yang tak sengaja memakan plastik itu karena mengira itu adalah makanan.

"Banyak penelitian juga memperkirakan bahwa, sampah plastik jumlahnya luar biasa besar, antara 15 sampai 21 triliun plastik di samudra kita, Samudra Atlantik, Samudra Arktik sampai Antartika, Pasifik hingga Hindia," pungkasnya.

80 persen plastik yang paling banyak ditemukan yakni kantong plastik, botol plastik, gelas plastik, sedotan dan plastik sekali pakai.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X