Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa selama tahun 2021 ini berhasil menangkap 370 teroris dari sejumlah wilayah di Indonesia.
Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada tahun 2020 yaitu sebanyak 232 orang.
Adapun rinciannya yakni, Januari 29 teroris, Februari 24 teroris, Maret 75 teroris, April 70 teroris.Kemudian, Mei 17 teroris, Juni 25 teroris, Juli 8 teroris, Agustus 61 teroris, September 7 teroris, Oktober 1 teroris, November 17 teroris, dan Desember 36 teroris.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabag Banops) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, meningkatnya jumlah teroris yang ditangkap karena adanya upaya operasi pencegahan. Selain itu, penindakan teroris yang dilakukan Densus 88 semakin efektif.
"Dan setiap upaya penegakan hukum tujuannya adalah mengikis habis jaringan atau kelompok teroris yang ada," kata Aswin kepada wartawan, melansir ANTARA, Jumat (24/12/2021).
"Kegiatan-kegiatan monitoring, intelejen, pencegahan melalui kontra narasi dan kontra radikalisme hingga proses reedukasi dan reintegrasi eks napi terorisme terus dilakukan, sebagai bentuk soft approach yang dilaksanakan oleh Densus 88." lanjutnya.
Lebih lanjut kata Aswin, bertambah banyaknya jumlah teroris yang ditangkap bukan berarti jaringan teroris semakin meluas di Indonesia.
Namun, kemajuan teknologi dan kondisi pandemi yang terjadi selama kurun waktu dua tahun terakhir mendorong semua orang masuk ke dunia virtual.
Densus 88 pun mulai menyasar anggota kelompok teroris yang bertugas di bidang teknologi informasi (IT).
