Harga Kedelai Naik, Produsen Tempe di Kepulauan Meranti Kurangi Produksi

- Rabu, 9 Juni 2021 | 09:55 WIB
 Sodiah saat sedang membuat tempe. (ANTARA/Rahmat Santoso)
Sodiah saat sedang membuat tempe. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Podusen tempe yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, mengaku dilema dengan naiknya harga kacang kedelai belakangan ini, sehingga mereka terpaksa mengurangi produksi dagangan.

Salah satunya adalah Sodiah (51), warga Gang Jambu, Desa Alahair, Kecamatan Tebingtinggi, Selasa (08/06) mengatakan, tidak bisa menentukan pilihan, selain terus melanjutkan produksi tempe untuk mencukupi pendapatan ekonominya. Meskipun hanya berpeluang kecil mendapatkan keuntungan lebih.

"Kita jadi payah untuk mencukupi penghasilan. Sebab kedelai naiknya separuh harga dari yang biasanya," kata Sodiah, seperti dilansir Antara.

Belum lagi ditambah kondisi sekarang kasus COVID-19 naik, membuat sejumlah akses ke wilayah tempat biasanya memasok tempe ditutup.

Walaupun begitu, wanita paruh baya itu mesti bekerja keras agar dagangan tempenye bisa laku normal.

"Tempat saya memasok tempe ditutup, akibat corona. Seperti Desa Tanjung Samak (baru-baru ini sudah dibuka), Sungai Tohor, dan Teluk Kepau. Dengan begini susah kita jadinya," ujar Sodiah.

Sodiah biasanya membeli kacang kedelai rata-rata dengan ukuran berat karung 50 kilogram seharga Rp350 ribu. Kini sudah naik menjadi Rp560 ribu. Jadi selisih harga kenaikan harga mencapai Rp210 ribu.

"Sudah Rp 560 ribu sekarang, jadi dalam sehari saya hanya memproduksi tempe sebanyak 18 kilogram saja. Sedangkan sebelumnya bisa buat banyak yaitu 30 kilogram," tuturnya.

Bukan itu saja, Sodiah juga mengatakan walau kedelai naik, dirinya terpaksa mengurangi porsi atau ukuran tempe menjadi agak kecil. Kalau menaikkan harga tempe, ia khawatir sepi pembeli.

"Saya khawatir tidak ada yang mau membeli kalau dinaikkan harga. Sedangkan sekarang ini saja sudah sepi pembeli, meskipun hanya beberapa," ungkap dia.

Sementara itu, soal kenaikan harga kedelai, Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisdagperinKopUKM) Kepulauan Meranti langsung menanggapi. Mereka akan mengecek dulu di lapangan soal kenaikan tersebut.

"Iya nanti akan kita dicek di lapangan. Kita belum tahu penyebab kenaikannya. Jika nanti sudah ada data yang cukup, nanti kita informasi," ujar Kasi Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Meranti, Hidayat.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X