Industri Manufaktur Ditarget Tumbuh 5 Persen pada 2022

- Rabu, 29 Desember 2021 | 17:19 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menggelar Konferensi Pers Akhir Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (29/12/2021). (ANTARA/HO-Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menggelar Konferensi Pers Akhir Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (29/12/2021). (ANTARA/HO-Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan sektor industri manufaktur dapat mencapai angka 4,5 hingga 5 persen pada 2022. Meski pandemi Covid-19 kemungkinan belum berakhir tahun depan, kondisi perekonomian yang membaik saat ini membuat Kemenperin optimistis dapat mencapai target tersebut.

"Berbekal pengalaman dan pelajaran yang diperoleh selama menghadapi pandemi Covid-19, optimisme menghadapi tahun 2022 dan masa depan tak akan pernah surut. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional, kami menargetkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4,5 hingga 5 persen pada 2022," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (29/12/2021).

Sejalan dengan hal tersebut, nilai ekspor industri manufaktur ditargetkan pada kisaran 170-175 miliar dolar AS pada 2021 dan 175-180 miliar dolar AS pada 2022.

Sementara pada nilai investasi, Kemenperin menargetkan Rp280-290 triliun pada 2021 dan Rp300-310 triliun pada 2022. Kemenperin juga mematok penyerapan tenaga kerja sebesar 20,84 juta di 2022.

Meski demikian, Kemenperin mengidentifikasi adanya berbagai kendala dan tantangan yang akan dihadapi di tahun depan. Meski demikian, Kemenperin percaya diri kendala dan tantangan tersebut tak akan mengganggu pencapaian target yang telah ditetapkan.

"Kendala sekaligus tantangan tersebut antara lain disrupsi dari rantai pasok, kelangkaan kontainer yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan perdagangan lewat laut. Berbagai acara internasional khususnya eksibisi/pameran internasional yang diselenggarakan dalam bentuk virtual/digital kurang mampu menarik bagi pengunjung," ujar Agus.

Selain itu, ketergantungan impor bahan baku serta bahan baku penolong, serta munculnya gelombang varian Omicron yang dapat berdampak pada sektor industri.

"Kami mengkaji untuk adanya usulan pemberian insentif baru bagi sektor industri tertentu agar daya saing industri meningkat," ucap Menperin.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X