Usai menjewer kuping pelatih PON, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menggelik akal sehat.
Pernyataan Edy Rahmayadi itu disampaikan dalam acara pelantikan Perngurus Komitmen Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) periode 2020-2025, Rabu (29/12/2021).
"Pelatih tak boleh berkumis. Kan harus begitu. Saya minta maaf yang berkumis itu," kata Edy Rahmayadi saat berpidato di depan tamu undangan dari KORMI.
Apa alasan Edy Rahmayadi melarang pelatih pria berkumis? Ia berteori kalau pria berkumis berjiwa tua.
Ia kemudian menganalogikan saat berada dalam peperangan semua harus berjiwa muda di mana mereka tidak berkumis.
Baca juga: Makna Hardik 'Sontoloyo' Gubernur Sumut ke Pelatih Biliar, Heboh Insiden Jewer Kuping
"Pelatih di dalam memenangkan pertandingan, kalau kami dulu peperangan, orang-orang yang berjiwa muda. Bukan orang muda. Orang yang berjiwa muda," ujarnya yang tentunya membuat siapapun yang memiliki akal sehat akan terheran.
"Makanya pelatih tak boleh berkumis, orang yang berkumis itu adalah orang yang berjiwa tua. Saya enggak berkumis ini. Jangan tersinggung,” tambahnya.
Bukan kali ini saja Edy Rahmayadi membuat publik heran dengan cara kepemimpinannya.
Sebelumnya saat acara pemberian bonus kepada atlet dan pelatih PON, dia menjewer telinga Khairuddin Aritonang alias Coki.
Tentu saja Coki yang merasa dipermalukan tidak senang. Pasalnya Edy Rahmayadi menjewer kupingnya di depan orang banyak.
Coki pun merasa dipermalukan Edy Rahmayadi dan mengancam akan melaporkannya ke polisi.