DPR Dukung Distribusi dan Penggunaan Vaksin AstraZeneca Dihentikan Sementara

- Senin, 17 Mei 2021 | 09:32 WIB
Vaksin AstraZeneca yang dihentikan sementara di Indonesia (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
Vaksin AstraZeneca yang dihentikan sementara di Indonesia (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

Pemerintah menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch atau kumpulan produksi CTMAV547. Adapun selama pengentian tersebut Badan Pegawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan pengujian toksisitas dan sterilitas.

Mengenai hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan dirinya sangat mengapresiasi langkah pemerintah tersebut. Menurut dia keputusan tersebut bijaksana, apalagi dilakukan analisa terhadap vaksin AstraZeneca ini oleh BPOM.

"Tentu ini untuk mengetahui, untuk dianalisa kalo ternyata itu ditemukan zat-zat yang berbahaya, yang menyebabkan potensi terganggunya kesehatan ya saya kira itu perlu ditelusuri mendalam," ujar Rahmad saat dihubungi Indozone, Senin (17/5/2021).

Rahmad menyebut pemberhentian sementara penggunaan dan distribusi vaksin AstraZeneca tersebut sangat dinanti oleh masyarakat. Ini imbas adanya kabar seorang pemuda yang meninggal dunia usai menjalani vaksinasi AstraZeneca.

Baca Juga: Vaksin Corona AstraZeneca Batch CTMAV547 Kabarnya Dihentikan Sementara, Kenapa?

"Saya rasa ini sudah langkah yang tepat, kemudian secepatnya pemerintah dalam hal ini BPOM mengumumkan hasil kajian dan penelitan, hasil apa isi kandungan yang ada di AstraZeneca mudah-mudahan sesuai dengan harapan kita bersama," tuturnya.

"Kalo nanti hasilnya tidak memenuhi harapan kita bersama tentu perlu juga yang sudah masuk ke Indonesia perlu ada sampel yang lain ini, yang perlu kita cermati," imbuhnya.

Dengan demikian, lanjut Politikus PDIP ini, tidak ada lagi kecemasan di masyarakat. Sehingga program vaksinasi Covid-19 dapat berjalan sebagai upaya menghadapi pandemi ini.

"Vaksinasi harus berjalan terus karena vaksinasi sangat efektif dalam rangka mengendalikan Covid-19," terang Rahmad.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutuskan menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch atau kumpulan produksi CTMAV547 berjumlah 448.480 dosis untuk keperluan pengujian toksisitas dan sterilitas yang kini dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya," kata kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi seperti dilansir ANTARA di Jakarta, Minggu (16/5/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X