Kritikan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu soal Tax Amnesty atau pengampunan pajak mendapat respons dari Staf Ahli Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo.
Akan tetapi, Yustinus belum menjawab kritikan itu dan akan menyimpannya untuk saat yang tepat.
Awalnya, Said melontar beberapa poin pendapatnya di balik rencana Tax Amnesty II.
"Rencana Tax Amnesty II menunjukkan bhw : 1) ucapan Bpk Presiden sll berubah - saat tax amnesty I dikatakan bhw ini terakhir, ternyata tidak, 2) msh terjadi pengemplang pajak, 3) APBN makin berat," tulis Said melalui akun Twitter @msaid_didu, Kamis (20/5/2021).
#Silakansimak.
Rencana Tax Amnesty II menunjukkan bhw : 1) ucapan Bpk Presiden sll berubah - saat tax amnesty I dikatakan bhw ini terakhir, ternyata tidak, 2) msh terjadi pengemplang pajak, 3) APBN makin berat. https://t.co/sEuEKv3xE7— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) May 20, 2021
Tak lama kemudian, kicauan Said mendapat jawaban dari Yustinus.
"Saya simpan dulu kritik Pak @msaid_didu. Bapak belum membaca draft konsepnya tapi sudah berani memberi penilaian seperti ini. Saya khawatir nanti begitu dibuka, tepercik muka sendiri. Kita bahas pada saat yang tepat ya," tulisnya melalui akun @prastow.
Saya simpan dulu kritik Pak @msaid_didu . Bapak belum membaca draft konsepnya tapi sudah berani memberi penilaian seperti ini. Saya khawatir nanti begitu dibuka, tepercik muka sendiri. Kita bahas pada saat yang tepat ya ???????? https://t.co/ERbW11HjeY
— Prastowo Yustinus (@prastow) May 20, 2021
Tak sampai situ, Said membalas komentar Yustinus.
"Kalau butir pertama sdh tdk bisa dibantah kan ? Bhw Presiden pernah mengarakan hanya sekali tax amnesty dalam satu generasi. Baca beritanya ya. Apakah 2017 -2021 sdh satu generasi ? Saya tunggu mas - semoga kebijakan yg anda buat bisa membantah analisis saya - dan itu bagus," jawab Said.
Kalau butir pertama sdh tdk bisa dibantah kan ? Bhw Presiden pernah mengarakan hanya sekali tax amnesty dalam satu generasi. Baca beritanya ya.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) May 20, 2021
Apakah 2017 -2021 sdh satu generasi ?
Saya tunggu mas - semoga kebijakan yg anda buat bisa membantah analisis saya - dan itu bagus. pic.twitter.com/XXiRa6cP6c