Sosok Aipda Monang Parlindungan Ambarita belakangan ini menjadi perbincangan usai aksinya memeriksa HP warga viral di media sosial. Dalam video, Aipda Ambarita terlihat memaksa secara paksa HP warga untuk melakukan pengecekan saat razia.
Buntut aksinya tersebut, Aipda Ambarita dicopot jabatannya dari Banit 51 Unit Dalmas Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Timur. Dia kemudian dimutasi ke Humas Polda Metro Jaya.
Setelah dimutasi karena dinilai telah melanggar SOP, Aipda Ambarita pun banjir dukungan dari netizen. Aipda Ambarita bahkan mendapat kiriman karang bunga dari msayarakat Jakarta Timur.
"Tetap semangat bapak Aipda M.P Ambarita. Terus menjadi terang di tengah kegelapan di manapun berada Tuhan selalu menyertai bapak di tempat baru. Kami masyarakat Jakarta Timur yang pernah bapak lindungi," demikian isi papan bunga tersebut.
Baca juga: Kompolnas Kritik Aksi Aipda Ambarita Periksa HP Warga
Terkait aksi Aipda Ambarita, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengakui bahwa 'polisi artis' tersebut memang melanggar SOP. Ia pun harus menjalani pemeriksaan di Propam karena kesalahannya tersebut.
"Pak Ambarita memang betul kita akui dia ada dugaan kesalahan SOP sehingga sekarang Pak Ambarita memang betul sekarang Pak Ambarita kita lakukan pemeriksaan di Propam, kita lakukan pemeriksaan di Propam," kata Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/10/2021).
Lebih jauh mengenai pemeriksaan HP yang dilakukan oleh Ambarita, Yusri menyebut polisi pada dasarnya memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut. Namun, hal itu dilakukan harus sesuai SOP kepolisian.
"Ini dugaan kita lakukan pemeriksaan di Propam. Apa boleh polisi cek hp? Ya boleh tergantung sesuai nggak dengan SOP. Contoh beliau Resmob menangkap pelaku penadahan bisa nggak memeriksa hp? Boleh," kata Yusri.
