Luhut Ingin Jadikan PeduliLindungi Alat Pembayaran, Ekonom: Bakal Untung Besar

- Minggu, 26 September 2021 | 20:41 WIB
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Menko Luhut berniat menjadikan aplikasi PeduliLindungi menjadi alat pembayaran digital karena Indonesia telah berhasil menggarap QRIS yang digagas Bank Indonesia.

Luhut mengatakan PeduliLindungi sebagai sistem pembayaran bisa meningkatkan inklusi keuangan digital guna memperluas pasar produk-produk lokal, seperti UMKM.

Jika hal ini benar terlaksana, Peneliti ekonomi senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan aplikasi PeduliLindungi akan meraih keuntungan besar.

Pasalnya,  penggunaan metode pembayaran nontunai bakal terus meningkat ke depannya.

"Potensinya cukup luas karena Indonesia diproyeksikan sebagai salah satu negara ekonomi digital terbesar dalam beberapa tahun ke depan. Jadi, penggunaan mata uang digital pembayaran non-cash akan semakin banyak diminati oleh masyarakat," katanya, dilansir Antara, Minggu (26/9/2021).

Pembayaran nontunai akan jadi tren di tengah pandemi karena bisa menghindarkan pembayaran secara tunai untuk mencegah penyebaran virus.

"Data terakhir menunjukkan nilai transaksi pembayaran non-cash itu mencapai sekitar Rp160 triliun pada 2020, sementara volume transaksinya mencapai 12 miliar. Jadi, memang kenaikannya itu cukup signifikan," ujarnya.

Karena itu, Yusuf menilai wajar jika Menko Marves Luhut Pandjaitan ingin menjadikan PeduliLindungi sebagai alat pembayaran digital. Namun, ia menyarankan agar pemerintah lebih dulu memperbaiki masalah keamanan data.

Selama setahun terakhir, data-data masyarakat Indonesia berhasil dibobol pihak tidak bertanggung jawab. Jika aplikasi PeduliLindungi dijadikan alat pembayaran tanpa pembenahan, maka risiko lebih besar menanti.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X