Kadek Dikik Okta Andrean, Pemuda yang Dihajar Anggota TNI, Nekat Pukul Dandim Buleleng

- Selasa, 24 Agustus 2021 | 11:31 WIB
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto (Istimewa)
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto (Istimewa)

Satu dari dua pemuda yang dihajar oleh sejumlah anggota TNI di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, pada Senin (23 Agustus 2021) diketahui bernama Kadek Dikik Okta Andrean (20 tahun).

Pemuda tersebut berstatus mahasiswa, lahir pada 28 September 2001. Ia merupakan warga Desa Sidetapa, tidak jauh dari lokasi tes swab massal yang digelar oleh Satgas Covid-19 Buleleng.

Usai dipukuli dan ditendangi oleh sejumlah anggota TNI, Kadek mengalami luka robek di bagian bibir dan lebam di sejumlah bagian tubuh lainnya.

Sementara itu, rekannya yang satu lagi yang juga dihajar oleh anggota TNI, hingga kini belum diketahui identitasnya.

Adapun pengeroyokan tersebut dipicu oleh pemukulan yang dilakukan terhadap Dandim Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto di bagian kepala.

Kasus ini sendiri saat ini tengah ditangani oleh polisi setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Indozone, selain Dandim 1609/Buleleng, tes swab massal itu dihadiri pula oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Banjar I, Danramil Banjar, Kapolsek Banjar, Kades Sidatapa serta sejumlah tokoh masyarakat Desa Sidatapa.

Saat tes swab berlangsung, melintas dua pemuda berboncengan naik motor Honda Scoopy warna silver tanpa memakai masker.

Mereka dihentikan oleh aanggota Tim Nanggala, namun mereka tidak mau berhenti dan malah menabrak Kopda Made Sastrawan, salah satu anggota Kodim 1609/Buleleng yang tergabung di Tim Nanggala.

Melihat kejadian tersebut, anggota BKO dari Raider 900/SBW, Pratu Gagas Ribut Suprianto mencoba mengejar dua pemuda tersebut, namun gagal.

-
Sejumlah anggota TNI mengeroyok seorang pria yang diduga memukul Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Windra Lisrianto. (Tangkapan layar)

Lima menit kemudian, dua pemuda itu kembali lagi dan bertanya dengan nada menantang, 'Kenapa kamu memanggil-manggil saya?', dan dijawab 'Kenapa kamu menabrak anggota (TNI)?'.

Selanjutnya, dua pemuda tersebut dibawa ke Dandim 1609/Buleleng untuk dilaksanakan tes swab dan mereka pun ditahan.

Secara tiba-tiba, anggota keluarga dari kedua pemuda tersebut datang dengan jumlah sekitar kurang lebih lima orang dan langsung menarik kedua pemuda tersebut dengan tujuan agar tidak dilaksanakan tes Swab terhadap mereka.

Dandim 1609/Buleleng menyampaikan kepada anggota BKO untuk menahan kedua pemuda tersebut, agar dites swab.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X