Ketum PAN: Pikiran Politik Diracuni Logika Elektoral, Cenderung Halalkan Segala Cara

- Kamis, 19 Agustus 2021 | 17:49 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan pidato kebangsaan (ANTARA/Youtube CSIS Indonesia/Muhammad Jasuma Fadholi)
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan pidato kebangsaan (ANTARA/Youtube CSIS Indonesia/Muhammad Jasuma Fadholi)

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai belakangan ini di Indonesia terjadi perbedaan di tengah masyarakat yang justru ditajamkan oleh satu sama lainnya.

Menurutnya, saat ini pikiran politik masyarakat sengaja diracuni dengan logika elektoral. Di mana cenderung untuk menghalalkan segala cara demi mendapatkannya.

"Hanya saja kalau kita melihat apa yang terjadi di Indonesia belakangan ini, perbedaan justru ditajamkan oleh satu sama lain. Pikiran politik kita diracuni logika elektoral yang cenderung menghalalkan segala cara" kata Zulkifli dalam pidato kebangsaan yang digelar oleh CSIS Indonesia, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Kepatuhan LHKPN Anggota Dewan Hanya 55%, Sufmi Dasco Minta Dimaklumi karena Pandemi

Pria yang akrab disapa Zulhas ini berkata terjadinya pecah-belah bangsa Indonesia karena munculnya politik SARA hingga politik identitas. Narasi pecah belah ini seperti perbedaan keimanan yang diangkut hingga cebong-kampret.

"Termasuk dengan memecah belah bangsa dengan politik SARA, politik identitas. Perbedaan keimanan kembali disoal, sukuisme diperkuat, wacana tionghoa pribumi dimunculkan kembali, mayoritas minoritas dibenturkan, aku Pancasila dikontraskan dengan kamu bukan Pancasila. Cebong vs Kampret, Buzzer vs Kadrun. Sedih kita," tegas dia.

Sejatinya Wakil Ketua MPR RI ini menekankan usia bangsa Indonesia sudah memasuki ke-76 tahun ini mengapa malah terjadi kemuduruan. Ia merasa bingung dengan apa yang sedang terjadi di tanah air saat ini.

Oleh karena itu, Zulhas mengajak semua pihak untuk meneguhkan kembali janji kebangsaan untuk selalu bersatu dalam mebangun bangsa Indonesia.

"Padahal kita sudah 76 tahun merdeka kenapa mesti mundur lagi? Apa yang terjadi di tanah air kita belakangan ini? Oleh karena itu saya mengajak seluruh pihak untuk meneguhkan kembali, yuk teguhkan kembali janji kebangsaan kita kembali," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X