Mabes Polri angkat bicara terkait ramainya isu mural bersifat kritikan yang terjadi di sejumlah wilayah. Oihaknya memberikan apresiasi terkait mural tersebut namun mural itu harus dilakukan ditempat yang sama.
"Berkaitan dengan mural yang beredar tentunya kan mural yang dibuat oleh orang dalam bentuk berbagai macam bentuk, ada bentuk lukisan itu memang sebuah ekspresi. Ekspresi suatu mempunyai seni yang bisa dituangkan dalam sebuah gambar," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/8/2021).
"Kita mengapresiasi dari pada anak-anak muda, anak-anak yang bisa mengapresiasi atau yang memberikan inspirasinya yang dituangkan dalam suatu bentuk lukisan," sambung Argo.
Namun, meski memberikan apresiasi, Mabes Polri mengimbau mural tersebut dilakukan ditempat yang pas. Polri juga mengimbau agar mural tersebut dibikin secara halus.
"Tapi dibikin halus di tempat yang semestinya," beber Argo.
Baca Juga: Pemakaman Anak Gubernur Sumsel Hanya Boleh Dihadiri Keluarga dan Kerabat Dekat
Lebih jauh Argo menegaskan pihaknya tidak akan bersifat represif dalam hal mural ini. Sebab, Polri disebutnya menghargai eksperesi masyarakat dalam bentuk apapun termasuk mural.
"Ini banyak kejadian kemarin yang di Tangerang tentunya dari pihak kepolisian sesuai dengan apa yang disampaikan Kabareskrim, kita tidak represif, kita menghargai ekspresi masyarakat dalam memberikan jiwanya apa sih yang dituangkan dalam suatu bentuk itu. Untuk sementara polisi tidak memproses," pungkas Argo.
Seperti diketahui sebuah mural dengan gambar Presiden Jokowi dan bertulis 404: Not Found di bagian mata Jokowi belakangan ini menjadi polemik. Mural bersifat kritikan tersebut berada di daerah Batuceper, Kota Tangerang. Polisi sepakat tidak memproses kasus tersebut.
