Istri Preman yang Hajar Pedagang Wanita Minta Tolong ke Jokowi: Suami Saya Korban, Pak

- Minggu, 10 Oktober 2021 | 17:07 WIB
Nurhalimah, istri dari Beni alias BS, preman yang menghajar pedagang wanita di Pasar Gambir, Tembung. (Ist)
Nurhalimah, istri dari Beni alias BS, preman yang menghajar pedagang wanita di Pasar Gambir, Tembung. (Ist)

Nurhalimah, istri dari Beni alias BS, salah satu preman yang menganiaya Liti Wari Iman Gea, seorang pedagang wanita di Pasar Gambir, Tembung, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang pada 5 September 2021, ikut angkat bicara terkait kasus ini.

Nurhalimah buka suara setelah berita Liti Wari Iman Gea menjadi tersangka viral dan menyita perhatian publik.

Nurhalimah bilang, video penganiayaan yang viral saat itu hanya sepenggal dan menyudutkan suaminya.

Menurutnya, video itu tidak menyorot kejadian sebelum penganiayaan itu.

Nurhalimah mengaku, saat itu suaminya diludahi oleh Liti Gea saat meminta agar becaknya digeser.

"Awalnya, suami saya minta tolong untuk menggeser becak dari suami Bu Gea. Di saat kondisi saat itu macet. Tapi, respons suami Bu Gea langsung geber-geber dan Bu Gea marah-marah. Suami saya sempat bertanya, 'kenapa marah?'. Bu Gea langsung meludahi suami saya dan menarik baju dan tas suami saya. Bahkan, anaknya keluar ikut memukul suami saya dengan kayu," ujar Nurhalimah.

Nurhalimah berharap, Kapolda Sumut dan Kapolres Medan dapat bersikap bijaksana dalam menyikapi kasus suaminya.

"Mohon kebijaksanaan bapak Kapolda dan Kapolrestabes untuk melihat kasus ini lebih jernih.  Di sini kami yang jadi korban dengan kasus ini. Ini berimbas pada nafkah dan anak-anak," katanya.

Melalui video, Nurhalimah lantas meminta bantuan ke Presiden Jokowi.

"Assalamlualaikum. Buat Pak Jokowi, tolong bantu kami, Pak. Kami hanya korban. Bukan tersangka. Belum pernah suami saya berbuat seperti itu, Pak. Harapan kami, bantulah. Berilah keadilan buat suami saya, Pak. Saya gak bisa menafkahi anak-anak saya," katanya.

Nurhalimah curhat bahwa dirinya selama ini mengalami kesusahan hidup, termasuk rumah yang masih mengontrak.

"Kami pun nyewanya rumah ini. Nyewa bulanan. Anak-anak masih sekolah semua. Kayak mana saya mencari uang untuk biaya orang ini, Pak. Untuk cari makannya aja saya capek nyarinya, apalagi untuk membiayai sekolahnya. Saya gak sanggup, Pak," katanya.

Nurhalimah mengaku sudah mencoba berdamai dengan Liti Gea, namun ia mengaku dimintai uang damai Rp150 juta.

"Kami pihak keluarga sudah mengajak mediasi, berdamai, tapi ibu itu minta dia uang Rp150 juta. Dari mana kami minta uang damai Rp150 juta itu, Pak? Tolong bantu kamilah, Pak. Sama siapa lagi kami memohon? Keluarga suami pun mencari pekerjaan pun payah sekarang," katanya menambahkan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X