Atasi Banjir, Pemkot Semarang Dapat Tambahan Pompa dari Kementerian PUPR

- Selasa, 3 Januari 2023 | 20:42 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek penanganan banjir di Kota Semarang (Istimewa)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek penanganan banjir di Kota Semarang (Istimewa)

Kota Semarang dilanda banjir dalam beberapa waktu terakhir ini. Demi membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Kementerian PUPR pun memberi tambahan pompa.

Hujan sempat mengguyur Semarang pada Jumat 30 Desember 2022 hingga Sabtu 31 Desember 2022. Akibat hujan deras itu, Kota Semarang dikepung banjir.

Kini, Kota Semarang sedang berjuang untuk menangani banjir tersebut. Pemerintah pun memberikan bantuan melalui Kementerian PUPR.

-
Banjir di Perumahan Tlogosari, Kota Semarang (ANTARA FOTO/Zuhdiar)

Baca Juga: Diguyur Hujan, Semarang Dikepung Banjir

Pelaksana tugas atau Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mendampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau beberapa lokasi banjir di Kota Semarang, Selasa (3/1/2023). Maksud peninjauan Menteri PUPR adalah mendorong percepatan penanganan banjir di Semarang, terutama dari segi infrastruktur.

"Hari ini, saya datangkan lagi 3.500 debit pompa dari Bengawan Solo 1 meter kubik (per detik), dari Jogja 1 meter kubik (per detik), dari Cimanuk 500 liter per detik, dari DKI ada 500 liter per detik. Jadi ,sekitar 3.500 meter kubik per detik untuk segera terpasang. Saya harapkan paling lama besok sudah kering," kata Basuki saat meninjau Rumah Pompa Sringin, Genuk, Selasa (3/1/2022).

Sementara itu, menurut hasil pengamatan Basuki, salah satu kendala dalam penanganan banjir di Kota Semarang adalah kapasitas pompa yang masih terbatas. Ia juga menyampaikan perlunya memulai penanganan jangka panjang untuk mengantisipasi banjir di masa depan.

“Yang masih tergenang untuk (wilayah) Tenggang dan Sringin tanggulnya sudah selesai (diperbaiki). Untuk pompa air kapasitasnya masih kurang. Butuhnya sekitar 60m³/detik biar nggak banjir, kita hanya punya 12m³/detik di Tenggang maupun Sringin. Kita sudah datangkan lagi beberapa pompa untuk sekitar 3,5m³/detik dari Solo, Cirebon, Jogja, dan Jakarta. Mudah-mudahan habis ini sampai lalu kita pasang di daerah-daerah yang masih tergenang supaya ikut bantu percepatan nyedotnya,” kata Basuki.

“Untuk jangka panjangnya juga supaya jalan nasional tidak tergenang itu jalan tolnya harus kita naikkan di Kaligawe. Supaya jalan nasional di bawahnya bisa kita tinggikan, seperti di daerah Sayung yang sudah ditinggikan kan tidak banjir. Di tol itu pompanya akan kita tambah pintu di Tenggang akan kita tambah enam pintu, di Sringin kita tambah delapan pintu,” tandasnya.

Sementara itu, Ita, sapaan akrab Plt. Wali kota Semarang menyampaikan, Kementerian PUPR akan segera melakukan normalisasi.

"Tadi dari Pak menteri (mengarahkan), segera melakukan normalisasi jadi kami sudah sepakat besok pagi kami akan melakukan rapat dengan pak ketua DPRD dan stakeholder terkait. Karena pak menteri kan sudah sangat luar biasa mensupport sehingga kami juga harus bagaimana caranya pembebasan ini tadi tetap menjadi prioritas untuk program di kota Semarang awal tahun ini,” tutur Ita.

Ita berharap, masyarakat bisa kooperatif dalam upaya normalisasi penanganan banjir ini mengingat mendesaknya hal tersebut.

“Jadi, saya juga mohon pengertian dari masyarakat untuk tidak susah dilakukan proses ganti untung. Karena kami, kan, prinsipnya sama-sama menguntungkan dan pasti masyarakat di sini membutuhkan,” tambah Ita.

Hal senada juga dituturkan Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang juga memastikan penanganan banjir di sekitar Kali Plumbon sudah mendapatkan persetujuan pendanaan dan akan segera dilakukan pelelangan. Dia juga menjelaskan, bahwa bantuan pompa portable dari PUPR telah didapatkan hari ini yang selanjutnya akan dioperasikan oleh BBWS.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X