Pencapresan KIB akan Bepengaruh pada Konstelasi Politik di 2024, Kenapa?

- Rabu, 7 Desember 2022 | 20:35 WIB
Ketua Umum dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). (Dok KIB).
Ketua Umum dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). (Dok KIB).

Walaupun terus melakukan konsolidasi, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Partai Golkar, PPP dan PAN belum juga mengusung calon presiden (Capres) dan calon Wakil Presiden (Cawapres). Meski begitu, disebut-sebut KIB pencapresan KIB bakal memperngaruh konstelasi Pemilu 2024.

Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Teguh Yuwono mengatakan, meski belum memiliki sosok internal KIB yang kuat, namun apapun pilihan mereka nantinya akan berpengaruh pada peta konstelasi Capres-Cawapres 2024.

"Sehingga tokoh-tokoh siapa yang diusung KIB sangat menentukan di dalam proses politik, kenapa kemudian panjang lebar lobi-lobi, ya ada di situ,” tegas Teguh kepada wartawan, Rabu (7/12/2022). 

Baca Juga: KIB Sepakat Jadikan Pemilu 2024 sebagai Pesta Rakyat

Ditekankan Teguh, sejatinya koalisi parpol di Pemilu 2024 sangat menentuhakan kemenangan. Sehingga jika di dalam koalisi itu semakin besar partai politiknya, maka semakin besar pula tantangannya.

Jika koalisi KIB  membesar, tentu ada banyak bargaining politiknya. Namun hal lain yang tidak bisa dipungkiri adalah keberadaan sosok yang kuat. Sosok mana yang dianggap kuat untuk diusung oleh KIB.  

“Tentu yang menjadi pertanyaan pokok adalah tentang dua figur dan dukungan parpol dan masyarakat dihitung dari mana,  seberapa besar seseorang berpotensi memenangkan pemilihan, angka, proses seperti apa, itu yang menjadi dasar koalisi hitungannya kalah atau menang," urai Teguh. 

Baca Juga: PPP soal Capres yang Diusung KIB: Memiliki Kapabilitas dan Pengalaman

Sementara itu, Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai ungkapan Zulhas hanya sebatas komunikasi politik. 

Ucapan itu bisa diartikan sebagai pengingat bahwa Gerindra, PAN, dan PKS pernah berada dalam satu gerbong pada Pilpres 2019 ketika mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Koalisi antara ketiga parpol itu juga terbuka kemungkinan bisa terbangun.

"Menurut saya ini soal komunikasi politik saja bahwa ini juga terkait bagaimana kemarin Gerindra dan PKS pernah dalam satu bahtera koalisi mengusung Prabowo pada Pilpres 2019. Artinya ini hanya mengingatkan kembali ada kemungkinan besar koalisi ini bisa terbangun," ungkapnya.

Meski demikian, Herry menilai Gerindra sulit bergabung dengan KIB karena Gerindra sudah mempunyai figur yang kuat dengan elektabilitas tinggi.

"Tentunya Gerindra tidak akan gampang begitu saja bergabung dengan KIB. Karena jelas mereka mempunyai figur kuat yakni Prabowo Subianto," tambahnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X