Melihat Peluang Ketum Parpol yang Bakal Diusung Jadi Capres di KIB, Siapa Saja?

- Jumat, 16 Desember 2022 | 22:15 WIB
Ketua Umum dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). (Dok KIB).
Ketua Umum dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). (Dok KIB).

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN hingga saat ini belum juga mengumumkan calon presidennya (Capres). Beberapa nama Ketua Umum dari KIB digadang-gadang bakal dimajukkan sebagai Capres. Lalu bagaimana peluang para Ketua Umumnya untuk diusung jadi Capres?

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, sebagai koalisi besar, serta ingin memenangkan Pemilu dan Pilpres pastinya KIB mempunya perhitungan sendiri dalam memilih calon. Di mana pastinya akan mengusung sosok yang potensial.

“Pertama, elektabilitas atau keterpilihan. Ketika dia memiliki elektabilitas yang tinggi, maka kesempatan, peluang untuk menang. Jadi, Pak Mardiono itu gak ada (elektabilitas)- nya,  susah juga untuk menjadi capres. Tapi sekali lagi itu hak PPP untuk bisa mengusulkan ketumnya menjadi capres ataupun cawapres,” ucap Ujang, Jumat (16/12/2022).

Baca Juga: Soal Deklarasi Capres, PDIP Masih Tunggu Momentum yang Baik

Kemudian hal kedua adalah secara konstruksi peta politik, di parlemen PPP paling kecil suaranya, hanya 19 kursi. Hal lain, tidak ada yang mau, karena pasti akan kalah. 

“Itu kan logika pertarungan di pilpres seperti itu. "Jadi, tidak ada yang mau mendukung karena pasti akan kalah," ungkapnya.

Baca Juga: Demokrat Tetap Pakai Nomor Urut 14, AHY: Dibaca S14p Hadapi Pemilu 2024

Dinamika politik seperti ini menurut Ujang positif saja, hanya pada kenyataannya akan sulit tercapai. 

“Mencari bargaining untuk mengangkat Capres Mardiono, itu hal positif yang bisa saja, tetapi karena daya tawarnya rendah maka akan sulit, berat. Partai yang kuat yang kelas menengah ke atas itu yang memiliki bargaining yang tinggi,” kata Ujang. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan munculnya suara PPP yang ingin mengusung ketumnya sebagai kandidat capres KIB menggambarkan bahwa di internal KIB sangat menerapkan prinsip fair play.

Para anggota koalisi memberi ruang yang sama pada setiap partai untuk menjagokan kader terbaik masing-masing. Semua pimpinan dan kader terbaik dari partai koalisi diberikan ruang yang setara.

"Dengan pencalonan 3 kandidat ini sebenarnya fair play, bagus. Jadi bagaimana Golkar mengajukan Pak Airlangga, PAN mengajukan Pak Zulhas, kemudian Pak Mardiono dari PPP untuk capres atau cawapres," lanjutnya.

Untuk mewujudkan kesetaraan itu, Ari mengusulkan agar KIB mengadakan musyawarah konstituen koalisi partai atau musyawarah konstituen KIB. Ketiga partai anggota itu bisa menerima dan mempertimbangkan masukan dari konstituen tiga partai anggota.

"Supaya tidak terkesan sebagai koalisi elit. Selama ini kan kesannya koalisi kan koalisi elit. Bagaimana ini menjadi koalisi konstituen atau koalisi rakyat," tambahnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X