Shin Tae-yong tengah menjadi perbincangan para pecinta sepak bola Indonesia. Terlebih setelah pernyataan Shin Tae-yong yang siap mundur dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia, apabila Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule juga mundur.
Pernyataan tersebut diutarakan oleh Shin Tae-yong melalui postingan di akun Instagram pribadinya. Dalam pernyataan itu, Shin Tae-yong memberikan dukungan agar Iwan Bule tetap menjabat sebagai Ketum PSSi di tengah desakan mundur imbas kejadian tragedi Kanjuruhan.
Hal tersebut pun membuat para pecinta sepak bola terbagi dua. Ada yang meminta Shin Tae-yong untuk tetap bertahan, ada pula yang mempersilakan pelatih asal Korea Selatan itu hengkang.
Baca Juga: Pilih Tinggalkan Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Mundur, STY Bikin Media Korea Terkejut
Di sisi lain, sejumlah pecinta sepak bola juga menduga jika pernyataan Shin Tae-yong muncul karena desakan dari pihak PSSI. Namun hal tersebut dibantah langsung oleh Sekjen PSSI, yakni Yunus Nusi.
"Enggak ada, itu (pernyataan dukungan Shin Tae-yong pada Iwan Bule) adalah inisiatifnya sendiri," jelas Yunus Nusi.
Selain itu, Yunus Nusi juga memberikan tanggapan terkait dukungan para personel Timnas Indonesia kepada Iwan Bule. Yunus Nusi juga menegaskan jika tak ada perintah apapun dari PSSI terkait dukungan para pemain Timnas Indonesia tersebut.
Baca Juga: Mundur dari Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Bakal Latih Negara Asia Tenggara Ini?
"Tidak ada. Kalau anak-anak dengan ketum itu sudah menganggap seperti orang tua mereka karena ketum saya lihat memperhatikan anak-anak Timnas seperti anaknya sendiri," ujar Yunus Nusi.
Menurut Yunus Nusi, sikap para pemain Timnas Indonesia adalah hasil dari apa yang dilakukan oleh Iwan Bule sebagai Ketum PSSI. Yunus Nusi menjelaskan jika Iwan Bule adalah Ketum PSSI yang memberikan perhatian lebih kepada seluruh pemain Timnas Indonesia.
"Mereka lihat sendiri bagaimana kepemimpinan ketum kepada Timnas, bagaimana ketum itu, jangankan hotelnya, kaus kakinya saja diperhatikan ketum. Saat mereka di rumah, ditelpon ketum. Saat mereka di Jepang, di Malaysia, di Inggris, ketum perhatikan. Makanya wajar anak-anak juga begitu dengan ketum," tuntasnya.
