Bupati Klaten, Sri Mulyani beberapa waktu lalu mendadak jadi perbincangan di media sosial Twitter. Bahkan tagar #BupatiKlatenMemalukan sempat menjadi trending topic di Twitter.
Sri Mulyani menjadi perbincangan karena menempelkan stiker bergambar dirinya di bantuan hand sanitizer yang dibagikan kepada warga. Namun, saat stikernya dilepas ternyata itu merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Bupati Klaten Seharusnya Malu
— Warga Klaten (@mahasiswaYUJIEM) April 27, 2020
Semalam kita diramaikan oleh beredarnya foto handsanitizer bersticker “Bantuan Bupati Klaten” dan ketika stickernya dilepas ternyata itu bantuan dari KEMENSOS? Lalu bagaimana anggaran pengadaan handsanitizer oleh Pemda? #BupatiKlatenMemalukan pic.twitter.com/I0hvVFnulf
Terkait hal tersebut, Sri Mulyani pun memberikan klarifikasinya. Dia mengatakan, ada kekeliruan dalam penempelan stiker tersebut. Sri Mulyani meminta maaf atas peristiwa tersebut.
"Sudah saya klarifikasi. Ada kekeliruan di lapangan (dalam penempelan stiker)," ujar Sri Mulyani, Senin (27/4/2020).
Dia juga mengatakan bahwa Kemensos hanya memberi 1.000 botol hand sanitizer kepada warga Klaten, sementara itu pihaknya mengaku memberikan bantuan puluhan ribu hand sanitizer.
"Dari Kemensos itu terbatas sekali. Yang dari Kemensos sangat terbatas sekali. Tidak banyak. Justru yang banyak itu dari kami (Pemkab Klaten)," katanya.
Hand sanitizer itu, kata Sri Mulyani, juga dibagikan ke pengurus PDIP di 26 kecamatan.
"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC (pengurus anak cabang)," ujar Sri Mulyani.