Ada cerita menarik dibalik kehadiran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menjadi pembicara forum Inspiration Day yang diselenggarakan di Turki. Risma membagikan pengalaman uniknya selama memimpin Surabaya.
Saat sesi tanya jawab, ternyata ada seorang mahasiswa yang merupakan Bonek Mania. Ia bertanya soal langkah Risma dalam menjaga hubungan dengan salah satu suporter bola terbesar di Indonesia tersebut. Risma sendiri tampak terkejut bisa bertemu dengan Bonek Mania di negara lain.
"Tidak habis pikir saya, sudah sampai Ankara saja masih bertemu dengan Bonek," kata Risma menanggapi pertanyaan tersebut.
Risma mengatakan, pihaknya sering meamntau pergerakan para suporter Bonek dan berpesan kepada Bupati Sidoarjo agar tidak ada lagi aksi lempar botol dari Suporter Deltras Sidoarjo ketika bertemu dengan rombongan Bonek Sidoarjo.
Hingga akhirnya, di tangan Risma, Bonek bisa berubah menjadi suporter yang lebih ramah dan bisa diajak bekerjasama. Perubahan tersebut ditunjukkan saat mereka sukarela turun ke jalan dan menuruti imbauan untuk tak menonton pertandingan bola agar tidak rusuh.
"Mereka sekarang ya nurut, tapi nanti kalau ada yang bandel saya tanya sama yang besar-besar itu. 'Lho kok tetap ada yang datang?','Itu bukan Bonek dari Surabaya, bu', duh repot," cerita Risma.
Risma sendiri selalu menekankan stafnya untuk lebih peduli dengan warga Surabaya demi mengubah Kota Surabaya menjadi kota yang lebih humanis.
"Saya selama bekerja selalu menekankan hal ini kepada staf saya. Bantu, tolong orang yang membutuhkan. Kita ini siapa? Kita ini pelayan," tutur Risma.
"Dulu orang sering dengar Satpol PP sukanya nendangin orang. Gusur-gusur, nendang-nendang. Bahkan sekarang kalau ada warga Kota Surabaya yang kurang mampu ingin pindah rumah justru malah dibantu sama truk Satpol PP. Itu sekarang seperti itu, saya tidak menyuruh," kata Risma.
