Polisi Menemukan Uang RP 6 Juta Dari Massa Bayaran

- Rabu, 22 Mei 2019 | 16:25 WIB
Antara Foto/Syaiful Hakim
Antara Foto/Syaiful Hakim

Aparat kepolisian menemukan uang sebesar Rp 6 juta dari massa bayaran yang membuat kerusuhan pada Selasa (21/5/19) malam hingga Rabu (22/05/19) dini hari yang merupakan buntut aksi penolakan hasil Pemilu 2019, di depan gedung Bawaslu dan Asrama Brimob Petamburan, Jakarta Barat.

"Yang diamankan ini kami lihat, termasuk yang di depan Bawaslu, ditemukan di mereka amplop berisikan uang totalnya hampir Rp 6 juta, yang terpisah amplop-amplopnya. Mereka mengaku ada yang bayar," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Tito mengungkapkan, orang yang ditangkap tersebut diduga sebagai pelaku atau provokator pemicu kerusuhan. Sebagian orang yang ditangkap tersebut bertato di tubuhnya.

"Kemudian kita melihat juga sebagian mohon maaf sebagian pelaku yang melakukan aksi anarkis ini juga memiliki tato," ujar Tito.

Dalam kerusuhan di Petamburan, sebanyak 25 kendaraan, yang terdiri dari dua kendaraan dinas, 23 kendaraan pribadi dirusak oleh massa yang anarkis. Selain kerusuhan di Petamburan, Tito juga menyebutkan peristiwa di Asrama Polri Cideng, Jakarta Pusat. Massa disebut tengah berusaha menyerang asrama yang juga diisi oleh keluarga kepolisian.

"Ada juga di Jatinegara ada yang bakar ban di jalan. Kurang lebih 50-100 orang, kemudian bisa dibubarkan," ucap Tito.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebutkan pemerintah sudah mengetahui dalang dari aksi kerusuhan yang terjadi pada Selasa (21/05/19) malam hingga Rabu (22/05/19) dini hari di sejumlah titik di Jakarta.

"Kita sebenarnya sudah mengetahui dalang aksi tersebut, dan aparat keamanan akan bertindak tegas," kata Wiranto.

Menurut dia, berdasarkan rangkaian peristiwa hingga kerusuhan pecah, pihaknya melihat ada upaya membuat kekacauan nasional.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X