Lawan Virus Corona, Tantangan Tim Medis di Wilayah Konflik Jadi Lebih Besar

- Rabu, 8 April 2020 | 16:39 WIB
 Tim dari MSF memeriksa persiapan rumah sakit dadakan (msf.org)
Tim dari MSF memeriksa persiapan rumah sakit dadakan (msf.org)

Pandemi virus corona membuat banyak negara lumpuh. Kasus di dunia telah 1.436.841, dengan angka kematian 82.421 jiwa. Negara-negara di dunia, khususnya wilayah yang aman dan jauh dari konflik, juga kewalahan dalam mengatasi virus corona.

Beberapa dari mereka melakukan kebijakan melakukan karantina lokal hingga pembatasan sosial berskala besar (social distancing) untuk negaranya. Akibatnya, akses atau pintu gerbang ke luar atau dalam negeri ditutup.

-
Tim medis dari Msf (msf.org)

Lalu, bagaimana dengan wilayah konflik?

Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas turun tangan dalam membantu mengatasi permasalahan kesehatan. Di tengah pandemi virus corona ini, tugas MSF pun jauh lebih berat dibandingkan biasanya.

Saat dihubungi Indozone, Rabu (8/4/2020), Gert Verdonckl, Emergency Coordinator MSF untuk virus corona, mengatakan, MSF menjaga agar program medis rutin tetap berjalan. Di tengah banyaknya negara yang melakukan lockdown, beberapa alat medis atau obat-obatan berkurang. Namun MSF berusaha menjaga pasokan dan perawatan medis. 

"Prioritas utama MSF adalah menjaga agar program medis rutin kami tetap berjalan bagi komunitas yang sangat rentan yang kami dukung di seluruh dunia. Kita perlu memastikan bahwa terus memberikan perawatan medis yang memadai dan menyelamatkan nyawa banyak orang," sebutnya.

-
Staff MSF tengah berbincang-bincang (msf.org)

Tantangan Berat

MSF tak menampik, pandemi virus corona juga memberikan efek domino bagi pihaknya. Salah satunya, dalah mendapatkan pasokan peralatan alat perlindungan diri (apd).

"Namun, mempertahankan proyek ini menghadapi beberapa tantangan karena pembatasan perjalanan. Dan tekanan global pada produksi beberapa pasokan medis, khususnya peralatan perlindungan pribadi khusus untuk pekerja kesehatan dan pasokan rutin barang medis," ungkapnya.

MSF juga terus memperhatikan para pengungsi di wilayah konflik. Mereka hidup di tengah kondisi yang keras. Jangkan memikirkan mengenai virus corona, mereka juga terus dihantui mengenai kehilangan nyawa yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu akibat konflik atau serangan militer.

"Mereka hidup di bawah kondisi yang keras, sering tidak higienis dan penuh sesak. Akses kesehatan terganggu. Solidaritas internasional akan sangat penting, sementara respon terhadap virus corona harus disesuaikan dengan setiap pengaturan, masyarakat, dan kapasitas lokal," sebutnya.


Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X