Ketua Pusat Krisis UI Berikan Tips agar Masyarakat Tak Panic Buying

- Minggu, 22 Maret 2020 | 14:30 WIB
Ketua Pusat Krisis Universitas Indonesia sekaligus Wasekjen IABI, Dicky Pelupessy dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020). (Screen capture Youtube BNPB)
Ketua Pusat Krisis Universitas Indonesia sekaligus Wasekjen IABI, Dicky Pelupessy dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020). (Screen capture Youtube BNPB)

Ketua Pusat Krisis Universitas Indonesia sekaligus Wasekjen IABI, Dicky Pelupessy memaparkan masukan-masukannya agar masyarakat tidak bersikap panic buying di tengah wabah virus corona. Dia juga memaparkan faktor-faktor penunjang yang membuat masyarakat memiliki sifat itu.

"Kita bisa lihat gejala panic buying mengiringi situasi hari-hari di Indonesia dan negara lain. Gejala ini bukan gejala unik atau khas Indonesia saja tetapi di negara lain juga," kata Dicky dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Panic buying dikatakan merupakan sifat yang wajar dimiliki oleh masyarakat ketika memiliki perasaan yang cemas terhadap virus corona. Kecemasan itulah yang membuat masyarakat bersikap panic buying.

"Mengapa panic buying terjadi? Merebaknya virus corona mengingatkan kita pada kematian. Ketika kita diingatkan tentang kefanaan tersebut maka orang lebih inklusif termasuk inklusif membeli barang," ungkap Dicky.

Kepanikan atau kecemasan itu didapat masyarakat pasca mengetahui informasi-informasi terkait virus corona yang tidak benar. Hal itu membuat masyarakat berbondong-bondong menyetok barang-barang agar terhindar dari virus itu salah satunya masker dan hand sanitizer.

-
Warga mengantre untuk membeli beras dan gula pasir saat digelar operasi pasar murah di halaman Kantor Bulog Divre Jatim, Surabaya, Jawa TImur, Sabtu (21/3/2020). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Kemudian, Dicky memaparkan cara agar masyarakat tidak merasa panik. Masyarakat diimbau agar lebih tenang dan bersikap di atas kecemasannya.

"Tips untuk masyarakat, pertama tetap berada di tingkat ke atas kecemasan kita dalam perjalanaan lain membeli secara rasional. Berilah keperluan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup selama kurun waktu yang rasional," kata Dicky.

"Jangan langsung panik karena pemberitaan di media, tetap tenang, cari informasi akurat dan tidak menimbun barang. Tips cerdas belanja berikutnya buatlah list daftar belanja untuk memastikan barang kebutuhan terbeli," sambung Dicky.

Seperti diketahui, saat ini wabah virus corona atau Covid-19 masih menghantui masyarakat di Indonesia. Hal itu sempat mengakibatkan terjadinya panic buying di tengah masyarakat.

Masker hingga hand sanitizer sulit didapat dan harganya melambung tinggi. Tidak hanya kedua barang itu saja yang melonjak harganya, bahan sembako pun ikut melonjak salah satunya gula pasir.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X