Karena Virus Corona, INACA Pastikan Seluruh Maskapai Penerbangan Rugi

- Jumat, 27 Maret 2020 | 09:18 WIB
Penumpang pesawat melakukan check in di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Penumpang pesawat melakukan check in di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Asosiasi Angkutan Udara Indonesia atau INACA memastikan, kondisi seluruh maskapai penerbangan berjadwal di Indonesia di tengah wabah virus corona (Covid-19), dalam kondisi yang menghawatirkan. 

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja saat dihubungi Indozone melalui pesan singkat mengatakan, pelemahan kinerja terjadi di seluruh lini bisnis maskapai penerbangan berjadwal. Kondisi ini disebutnya akan bertambah parah, jika pemerintah maupun regulator tidak segera bertindak dan memberikan solusi. 

Denon menyebut, aktifitas penerbangan secara total saat ini berkurang hingga 60 %. Bahkan untuk penerbangan internasional, imbas dari banyak negara yang melakukan lockdown, kondisinya menjadi yang terparah. 

"Yang pasti maskapai penerbangan berjadwal, semuanya saat ini tertekan," ujar Denon, Jumat (27/3/2020).

Sementara itu, di waktu yang sama, Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan, penurunan kinerja angkutan umum, tak hanya pesawat saja, memang sudah diprediksi sejak mewabahnya Covid-19. Meski demikian, kata dia, dari data yang dimiliki Kemenhub, sebenarnya untuk angkutan udara domestik secara tahunan atau year on year (YoY), masih menunjukkan peningkatan. 

"Untuk pesawat penumpang, kalau bicara year on year, sebenarnya ada peningkatan tipis untuk penumpang domestik. Tapi memang internasional keliatan banget negatif sekali. Itu satu hal yang wajar, kita liat kondisi saat ini. kalau bicara dari  bulan ke bulan, memang untuk domestik turun antara 40-60 %, tapi Maret kan belum selesai ya," kata Adita kepada Indozone.

"Tapi kalau dibandingkan dengan Februari ya minus memang. Penumpang internasional turun 66-70 %, itu lebih besar lagi. Sudah banyak travel warning, advice dan larangan," tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X