Tangani Corona, Singapura Kerahkan Detektif Polisi untuk Contact Tracing

- Kamis, 2 April 2020 | 17:37 WIB
Ilustrasi kepolisian Singapura. (police.gov.sg)
Ilustrasi kepolisian Singapura. (police.gov.sg)

Anggota Tim Satgas Covid-19 dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Prof. Dr. Budi Haryanto, SKM, MSc mengatakan, contact tracing terhadap pasien virus corona memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan ahli yang dapat membantu melakukan contact tracing agar penanganan virus corona bisa cepat.

Dirinya mencontohkan contact tracing yang dilakukan oleh Singapura. Di sana, contact tracing dilakukan oleh detektif dari kepolisian untuk menelusuri riwayat kontak dan riwayat perjalanan dari satu kasus pasien positif. 

"Di Singapura yang melakukan ini adalah detektif-detektif dari kepolisian. Contohnya itu mereka (rumah sakit) bisa mendapatkan 900 orang yang pernah kontak dengan yang bersangkutan ini dan 900 yang terdapat di laporkan kepada yang berwenang," ucap Prof. Dr. Budi Haryanto.

Mereka bisa menanyakan beberapa hal. Mulai dari pergi ke restoran apa, naik transportasi umum ke jurusan mana, mampir ke mana saja, dan lain sebagainya. Semuanya harus ditelusuri benar-benar karena pasien tersebut membawa virus.

 “Makanya di Singapura bisa langsung dapat 900 orang dari contact tracing terhadap satu pasien. Cara-cara seperti ini memang luar biasa. Indonesia mungkin tidak akan bisa, tapi untuk kepentingan kepentingan percepatan dari penanganan ini juga harus menjadi pilihan,” kata Prof Budi.

Prof Budi juga mengatakan seandainya contact tracing dilakukan dengan cara yang benar, maka penanganan virus corona di Indonesia semakin cepat. Hal itu juga bisa disandingkan dengan ahli epidemi yang berfungsi untuk mewawancarai pasien dalam pemantauan (PDP).

“Interview gejalanya sudah berapa lama, sejak kapan, sebelum masuk rumah sakit sejak ada gejala waktunya berapa lama, kontak dengan siapa saja, pergi ke mana saja, seberapa dekat kontak dengan orang lain, dan lain sebagainya. Dari situ baru bisa melakukan contact tracing,” kata Prof Budi.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X