Pemerintah Segera Berikan Santunan Bagi Korban Meninggal Gempa Ambon

- Jumat, 27 September 2019 | 13:46 WIB
Rumah yang roboh akibat gempa di Ambon, Maluku (BNPB)
Rumah yang roboh akibat gempa di Ambon, Maluku (BNPB)

Jumlah korban meninggal, luka dan kerusakan akibat gempa di Ambon, Maluku terus bertambah. Pemerintah pusat memerintahkan BNPB, TNI, Polri dan Kementerian Sosial segera bergerak menangani korban gempa di Ambon.

Presiden Joko Widodo memerintahkan bantuan untuk para korban segera dikirimkan dan memberikan santunan kepada korban jiwa. Sementara untuk korban luka, pemerintah memastikan biaya pengobatan akan ditanggung oleh pemerintah.

"Dan terkait kerusakan fisik akibat gempa masih dilakukan pendataan secara detail, tapi kemarin saya terakhir mendapat laporan kira-kira 100 lebih sedikit rumah yang rusak," ujar Jokowi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendata hingga pukul 07.20 WIT telah terjadi 235 gempa susulan, pascagempa bermagnitudo 6,8 SR di Ambon dan sekitarnya.

BPBD Provinsi Maluku mencatat pada Kamis (26/9), pukul 21.53 WIT, total korban meninggal sebanyak 23 orang. Sementara itu, kerusakan infrastruktur tidak hanya terjadi pada sektor perumahan tetapi juga fasilitas pendidikan, tempat peribadatan, perkantoran, dan fasilitas umum. 

Tercatat, kerusakan rumah di wilayah terdampak mencapai 171 unit, dengan rincian 59 rusak berat, 45 rusak sedang dan 67 rusak ringan. Fasilitas pendidikan rusak sebanyak 5 unit antara lain beberapa bangunan di Universitas Pattimura dan Kampus IAIN.  

BNPB telah mengirimkan personel untuk mendukung penanganan darurat pascagempa. Selain itu, BNPB telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan ke lokasi terdampak. Bantuan logistik yang dikirimkan berupa matras 149 lembar, perlengkapan keluarga 200 paket, selimut 500 lembar dan sandang 500 paket. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M 6,5 terjadi pada Kamis, 26 September 2019, pukul 06.46 WIB. Gempa tersebut terjadi pada 40 km timur laut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 km. Sebelumnya BMKG merilis gempa dengan kekuatan M 6,8 tetapi kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,5.

Kepala BNPB Doni Monardo, Jumat (27/9), telah melihat kondisi pengungsian mandiri yang berada di Kampus Darussalam, Kabupaten Maluku Tengah. Di titik ini, TNI mendirikan rumah sakit lapangan untuk merawat mereka yang terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. 

Setelah itu, lawatan menuju RSUD dr. H. Ishak Umarella yang terletak di kabupaten yang sama. Rumah sakit ini tidak dapat difungsikan karena adanya keretakan pada dinding bangunan. Mengantisipasi dampak buruk, pasien telah ditempatkan di tenda-tenda di sekitar rumah sakit.  

Selanjutnya, Doni menuju ke Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah. Desa ini menjadi salah satu desa terdampak paling parah saat gempa. Ia bertemu jemaat Waai dari Gereja Protestan Klasis Ambon Timur dan warga yang berada di pos pengungsian. 

Doni meminta pemerintah daerah setempat, BMKG, TNI dan Polri supaya intensif mensosialisasikan kepada masyarakat untuk kembali ke rumah mereka dan masyarakat dihimbau  untuk selalu mendapatkan informasi dari pihak berwenang dan tidak mudah terpengaruh pada informasi palsu yang tiak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X