Seorang politisi di Jepang yang bernama Yamada Taro berhasil meraih kursi anggota dewan di Japanese House of Councillors berkat kampanye menolak sensor dan mosaik di anime yang dilakukannya. Yamada sukses meraih 514.000 suara.
Yamada sampai dijuluki sebagai 'Defender of ACG (Anime, Comic and Games)' karena kampanye yang dilakukannya tersebut. Selain itu, ia juga menjadi populer di kalangan masyarakat Jepang.
Yamada menilai pensensoran karakter di anime bakal membuatnya semakin terlihat erotis. Yamada juga menolak situs pembajakan dan menegaskan dukungannya melegalisasi karya seni dan juga karya fiksi penggemar.
Selain itu, ia juga turut mengkampanyekan soal peningkatan kondisi kerja di industri anime dan mengkampanyekan soal hak-hak disabilitas. Ia juga mengadvokasi hak bagi wanita Jepang agar mempertahankan nama asli mereka usai menikah.
Ia bahkan bisa mendapatkan banyak dukungan masyarakat tanpa dukungan dari partai manapun dan juga tanpa dukungan keuangan. Ia juga merangkul kepentingan para Otaku untuk bebas berpendapat di internet.
Program kampanye yang dilakukan Yamada sendiri terinspirasi dari keluarganya yang juga merupakan keluarga politisi. Keluarga Yamada merupakan penggemar berat ACG. Anak perempuan Yamada juga diketahui merupakan seorang cosplayer.
