Putrinya Dipaksa Pakai Jilbab oleh SMKN 2 Padang, Elianu Hia: Ini, Kan, Sekolah Negeri!

- Sabtu, 23 Januari 2021 | 13:15 WIB
Guru SMKN2 Padang (kiri) dan Elianu Hia (kanan) beradu argumen soal penggunaan jilbab. (Ist)
Guru SMKN2 Padang (kiri) dan Elianu Hia (kanan) beradu argumen soal penggunaan jilbab. (Ist)

Elianu Hia kini tengah jadi sorotan usai membeberkan kelakuan para petinggi SMK Negeri 2 Padang yang membuat aturan yang mengharuskan seluruh siswi memakai jilbab--atribut yang lekat dengan Islam. Ia tak cuma memperjuangkan nasib putrinya, Jeny Cahyani Hia, yang bersekolah di sekolah negeri itu, tetapi juga memperjuangkan hak asazi seluruh anak-anak lain yang mengalami nasib serupa putrinya.

"Teman teman, saya berjuang bukan buat diri anak saya sendiri melainkan anak anak kita ke depan," katanya di Facebook, seperti dikutip Indozone pada Sabtu (23/1/2021).

Apa yang diperjuangkan Elianu pun kini mendapat dukungan dari ribuan orang, baik di media sosial maupun di dunia nyata. Terlebih lagi, apa yang ia serukan selaras dengan cita-cita Pancasila, ideologi Indonesia.

"Teman teman,tks semua dukungannya,,,tapi saya mohon,,masalah ini biarlah berjalan secara baik,,dan santun,,,saya mohon dgn sangat,,komentar ,,teman teman,,yg santun,santun aja," katanya.

Saat beradu argumen dengan seorang guru bidang kesiswaan di SMK Negeri 2 Padang yang videonya ia rekam dan sebarkan di Facebook, Elianu terheran-heran dengan aturan yang dibuat sekolah negeri tersebut.

"Ada yang bilang peraturan gubernur, tapi saya cari di Google gak ada. Saya juga cari di Peraturan Menteri Pendidikan, di Menteri Dalam Negeri, gak ada. Jilbab ini kan lambang agama. Kalau anak saya pakai jilbab, itu kan sama dengan membohongi. Di mana hak azasi anak saya," ujar si orang tua siswi.

"Kalau ini yayasan gak masalah. Ini, kan, negeri," lanjutnya.

Pria itu kemudian bertanya apakah pakai jilbab itu hanya imbauan atau kewajiban.

"Bagi SMK(N) 2, ini adalah kewajiban. Karena sudah kita buat dalam peraturan," kata si guru.

Selanjutnya, pria orang tua siswi Kristen itu bertanya, apa tindakan sekolah kalau anaknya tidak pakai jilbab.

Namun, guru di depannya bukannya menjawab, malah menyodorkan selembar kertas untuk ditantangani oleh pria tersebut.

Akan tetapi, pria itu menolak langsung menandatangani. Ia membaca surat itu terlebih dahulu dan meminta salinan.

"Bapak tembuskan ke dinas, saya nanti tembuskan ke Komnas HAM. Sehingga marwah SMKN tidak rusak," katanya.

Guru itu kemudian meneken surat dengan nama siswi Kristen tersebut.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X