Seorang preman wanita yang bernama Kelly Wright (42) meludahi mulut salah satu petugas polisi dan menendang yang lain saat dirinya ditangkap karena melakukan tindak pidana kerusakan.
Kelly ditangkap karena memecahkan jendela ruang tamu mantan temannya, tetapi harus gelisah saat berada di bagian belakang mobil polisi.
Dilansir dari Daily Star, Selasa (19/1/2021), Kelly mengakui dirinya kehilangan kesabaran dan meludahi salah satu petugas dan dirinya segera dikeluarkan dari kendaraan dan ditahan di lantai tetapi terus agresif dan mencakar polisi lain sebelum menendangnya di lutut.
Berdasarkan laporan dari Chronicle Live, Kelly wanita yang berasal dari Backworth, North Tyneside, mendapatkan hukuman penjara selama 18 bulan dan mengaku bersalah atas satu dakwaan kerusakan kriminal dan dua dakwaan menyerang seorang pekerja darurat.
Grace Taylor, penuntut di Pengadilan Magistrat Tyneside Utara, mengatakan Kelly dan mantan temannya telah memperdebatkan uang pada 28 September 2019, ketika insiden itu terjadi. Polisi kemudian dipanggil dan menemukan Kelly sedang melakukan kerusakan di rumah temannya itu.
Baca juga: Beda dengan Kasus Kerumunan HRS, Pesta yang Dihadiri Raffi Ahmad Tanpa Pidana, Kenapa?
"Selama transportasi ke tahanan, terdakwa menjadi sangat agresif di bagian belakang kendaraan. Kendaraan polisi dihentikan dan sebuah mobil van yang dikurung diminta untuk mengangkut terdakwa. Terdakwa meludahi wajah salah satu petugas," kata Taylor saat Kelly ditangkap.
"Dia dikeluarkan dari kendaraan dan ditahan di lantai. Sementara dua petugas berusaha menahannya, dia terus bersikap agresif dan menyerang. Dia mencakar mereka dan menendang lutut kiri petugas lainnya," jelasnya.
Sementara itu, salah satu petugas polisi mengatakan bahwa mereka merasa terkejut dengan kelakuan Kellu dan merasa jijik dengan tindakan preman itu.
"Setelah kejadian ini, saya merasa terkejut dan jijik. Saya datang bekerja setiap hari untuk membantu orang dan melindungi yang rentan. Aku tidak datang ke tempat kerja untuk diserang dengan cara yang vulgar seperti diludahi di mulut," kata Stuart Athey, salah satu petugas.
