Ulama Aceh Kecam Terkait Pernyataan Presiden Prancis

- Selasa, 27 Oktober 2020 | 22:32 WIB
  Wakil Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali. (Photo/ANTARA/M Haris SA)
Wakil Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali. (Photo/ANTARA/M Haris SA)

Kalangan ulama Aceh mengecam mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang secara tidak langsung mendukung adanya penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui karikatur.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa (27/10/2020) menerangkan bahwa pernyataan Presiden Prancis itu telah bertentangan dengan nilai-nilai toleransi.

"Kami mengecam dan menyesalkan pernyataan Presiden Prancis tersebut. Pernyataan itu seolah-olah Islam harus dimusuhi," kata Tgk H Faisal Ali yang akrab disapa Lem Faisal, dilansir dari Antara, Selasa (27/10/2020).

Menurutnya, tidak seharusnya seorang presiden di sebuah negara maju mengeluarkan pernyataan intoleran terhadap Islam. Islam bukan agama yang harus dimusuhi.

Ia juga mengatakan bahwa pernyataan tersebut sangat menyakitkan. Tidak seharusnya pernyataan tersebut terlontar dari pimpinan dunia yang menghargai nilai-nilai toleransi.

"Padahal, masyarakat non muslim yang tinggal di negara mayoritas Islam hidup nyaman dengan toleransi tinggi. Seperti muslim di India, etnis Rohingya di Myanmar, dan ini seharusnya menjadi perhatian masyarakat dunia," katanya.

"Keikutsertaan pemerintah menunjukkan bahwa Indonesia dengan jumlah muslim terbanyak di dua merasa terusik dengan pernyataan intoleransi Presiden Prancis tersebut," tambahnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X