DMI Imbau Salat Jumat Dilakukan 2 Gelombang, Begini Pengaturannya

- Kamis, 18 Juni 2020 | 13:30 WIB
Umat Islam menunaikan salat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Jumat (5/6/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Umat Islam menunaikan salat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Jumat (5/6/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengimbau agar salat Jumat dilakukan secara dua gelombang. Hal itu telah diatur dalam Surat Edaran nomor 105-Khusus /PP-DMI/A/Vl/2020 itu diteken oleh Ketua DMI Jusuf Kalla.

Sekretaris Jenderal DMI Imam Addaruquthni menyebutkan kalau imbauan tersebut dikarenakan keinginan masyarakat yang ingin menunaikan salat Jumat berjamaah di masjid sangat tinggi.

"Ini karena keinginan masyarakat untuk Jumatan memang sangat tinggi maka pelaksanaan ibadah Jumat 2 gelombang semakin urgent dengan pengaturan yang lebih tertib dan sehat," ucap Imam kepada Indozone, Kamis (18/6/2020).

Dikarenakan tingginya keinginan untuk salat Jumat berjamaah saat ini, DMI mengkhawatirkan kalau masyarakat tidak mementingkan lagi protokol kesehatan dengan menjaga jarak aman karena kondisi jamaah yang menumpuk.

-
Umat Islam menunaikan salat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Jumat (5/6/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Oleh karena itu, DMI memberikan imbauan agar salat Jumat dapat dilakukan secara dua gelombang, yakni dengan berbasis menggunakan akhir dari nomor handphone setiap jamaah yang datang.

"Jumat tanggal ganjil, yang handphone-nya bernomor ganjil di ujungnya ikut di shift 1, dan yang bernomor genap ikut di shift 2, dan begitu sebaliknya," terangnya.

"Ini sekaligus diharapkan bisa meningkatkan kesadaran kolektif para DKM/Ta'mir dan jamaah akan pentingnya kecermatan bahkan sampai sedetail ini," tutup Imam.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X