Terlalu Membludak, DPRD Minta Pemprov DKI Hentikan Car Free Day

- Selasa, 23 Juni 2020 | 10:13 WIB
Suasana CFD Jakarta, Minggu (21/6/2020). (INDOZONE/Sarah Hutagaol)
Suasana CFD Jakarta, Minggu (21/6/2020). (INDOZONE/Sarah Hutagaol)

Anggota DPRD Jakarta Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian Untayana, menyoroti ramai warga yang memanfaatkan hari pertama pembukaan kembali kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) di tengah pandemi virus corona (Covid-19). 

Ia pun meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera mengevaluasi dan menghentikan sementara kegiatan CFD Jakarta. 

"Apa urgensi pembukaan kembali CFD? Pemprov DKI harusnya mendorong masyarakat berolahraga di sekitaran rumah, dengan jaga jarak. Bukan justru berbondong-bondong membuat kerumunan massa dan memicu infeksi virus," kata Justin di Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Menurut Justin, meski memasuki fase transisi, situasi di Jakarta masih belum sepenuhnya normal sehingga Pemprov DKI Jakarta sebaiknya tidak gegabah membuat kebijakan karena angka kasus positif Covid-19 di Jakarta masih tinggi yakni mencapai 9.830 orang, dengan rata-rata penambahan 100 pasien positif setiap harinya. 

-
Suasana CFD Jakarta, Minggu (21/6/2020). (INDOZONE/Sarah Hutagaol)

 

Angka ini kata dia, tidak akan melandai atau turus apabila kegiatan CFD terus berjalan. 

"Kemarin pengunjung CFD sudah membludak, minggu depan akan semakin banyak orang datang berbondong-bondong dan kerumunan massa akan semakin tidak bisa dikendalikan," ujarnya.

Dia menjelaskan, banyaknya akses keluar masuk sepanjang Jalan Sudirman -Thamrin, pembatasan pengunjung sulit diterapkan sehingga otomatis protokol kesehatan jaga jarak tidak berlaku. 

Adapun penempatan 500 petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga tidak akan efektif karena pengunjung hanya mendapat mendapat teguran atau hukuman sosial ringan dan warga yang melanggar sulit dikeluarkan dari area kawasan CFD Jakarta. 

"Yang ada warga kucing-kucingan dengan petugas, keluar di satu area, lalu masuk lagi lewat akses jalan yang lain," sebutnya.

Pemprov DKI Jakarta, sambungnya, seharusnya mendorong masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan sebagai tatanan baru di fase transisi, bukan justru mendorong masyarakat bebas berkerumun. 

"Tidak usah menambah kegiatan yang tidak jelas tujuannya. Sebaiknya fokus dengan agenda yang sudah ada seperti pengawasan protokol kesehatan dengan pembatasan di pasar," sarannya. 

Dikatakannya, apabila terus CFD terus berjalan dan dibiarkan, Jakarta berpotensi mengalami lonjakan pasien positif Covid-19 baru setelah munculnya berbagai klaster penyebaran Covid-19 baru, seperti pasar tradisional. 

"Pemprov DKI tidak mengindahkan perjuangan tenaga kesehatan yang terus berperang melawan Covid-19. Segera batalkan kegiatan CFD Jakarta hingga keadaan sudah benar-benar normal," tutupnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X