Anggota DPR RI, Eddy Soeparno mengkritik pernyataan salah satu pejabat dari PLN yang menyebut bahwa drama korea jadi penyebab tagihan listrik naik. Menurutnya, pernyataan itu dinilai tidak tepat.
Eddy merasa geram dengan pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa PLN tak seharusnya mengatakan hak tersebut di depan publik.
"Terkait komunikasi, Pak, masyarakat lagi susah, kaget dengan adanya lonjakan tagihan. Jadi tolong dari PLN jangan sampai ada kata-kata, kalimat, mengatakan bahwa masyarakat tentu bekerja dari rumah, banyak yang nonton drama Korea, enggak usah, Pak. Itu kan bahasa-bahasa yang non-sains, Pak," kata Eddy Soeparno, Rabu (17/6/2020).
Menurutnya, kondisi masyarakat saat ini sedang susah. Oleh karena itu, PLN diminta untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memantik kemarahan di kalangan masyarakat. Eddy pun meminta agar PLN memperbaiki komunikasi publiknya.
"Masyarakat lagi susah. Ini masalah serius, masa ditanggapi dengan bahasa-bahasa lelucon seperti itu. Nah, ini kami mohon perhatian ibu bapak di PLN agar hal ini bisa diperbaiki," ujar Eddy.
Pernyataan soal tagihan listrik naik akibat nonton drama korea itu diucapkan oleh SEVP Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono.
Selain karena drama korea, Yuddy juga menyebut tagihan listrik naik karena kebanyakan bermain game.
"Pas WFH itu, drakor jadi banyak yang tahu, karena kegiatannya di rumah. Jadi nonton drakor di rumah, main game sepanjang waktu di rumah. Ini hiburan yang hindari keluar rumah dan berhubungan dengan listrik," kata Yuddy, Senin (8/6/2020).
