Demi Ketemu Ayah Terakhir Kali, Petugas Medis Ini Rela Pakai APD Selama 7 Jam

- Rabu, 10 Juni 2020 | 11:35 WIB
Zeng saat berfoto bersama ayah dan keluarganya. (Sin Chew Daily)
Zeng saat berfoto bersama ayah dan keluarganya. (Sin Chew Daily)

Tenaga medis asal Malaysia bernama Zeng Hui Jing ini, rela menempuh jarak dari Singapura ke Perak, demi bertemu sang ayah yang mengidap kanker stadium akhir untuk terakhir kalinya.

Awalnya, Zeng tak diberitahu oleh keluarganya bahwa ayahnya yang sudah berusia 61 tahun terkena kanker. Namun, karena kondisi ayahnya terus memburuk, pihak keluarga akhirnya memberitahu Zeng.

Saat tiba di kampung halamannya, Zeng langsung dikarantina, sesuai dengan aturan protokol kesehatan. Namun, ia memohon untuk bisa mengunjungi sang ayah.

Di hari kesembilan karantina, permohonan Zeng untuk bertemu ayahnya dikabulkan. Namun, ia diminta untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat mengunjungi ayahnya.

-
Potret Zeng dan keluarganya. (Sin Chew Daily)

"Meskipun saya telah berulang kali memohon pulang untuk melihat ayah saya dan gagal, saya masih tidak menyerah karena saya khawatir bahwa saya tidak akan dapat melihat ayah saya. Akhirnya pemerintah menyetujui saya untuk mengunjungi ayah saya," ucap Zeng dilansir dari World of Buzz.

Zeng akhirnya bisa pulang ke Teluk Intan untuk bertemu ayahnya ditemani seorang petugas medis. Saat tiba di rumah sakit, Zeng diberitahu bahwa ayahnya sudah pulang ke ke Bagan Sungai Tiang.

Zeng akhirnya bisa bertemu sang ayah walau hanya setengah jam. Ia melihat kondisi ayahnya begitu lemah dan kelelahan. Namun, sang ayah mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja, agar Zeng tak khawatir.

Dalam pertemuan itu, Zeng sempat mengabadikan foto bersama ayah dan keluarganya yang lain. Dilansir dari Sin Chew Daily, Zeng sudah mengenakan APD itu selama tujuh jam, dari jam 11 pagi hingga jam 6 sore.

-
Ayah Zeng. (Sin Chew Daily)

Zeng mengakui pakaian itu membuatnya tak nyaman, namun perasaan itu hilang setelah ia bertemu dengan ayah dan keluarganya.

Di hari terakhir Zeng dikarantina, ia ingin mengunjungi ayahnya lagi. Namun, ia mendengar bahwa ayahnya sudah tiada pukul 6 pagi waktu setempat.

"Ayah adalah nelayan biasa, tetapi dia adalah ayah yang hebat. Dia tidak pernah memarahi kami dan ketika dia marah, dia hanya mengangkat suaranya sedikit," ucap Zeng.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X