Murid tahun ke-3 di sebuah sekolah di New South Wales, Australia melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak TK di toilet. Di dalam toilet, para bocah di bawah umur tersebut dipaksa untuk berbuat hal tidak senonoh.
Dikutip dari Mirror, insiden tersebut terjadi pada Juni 2019 di tengah tuduhan bullying dan perilaku tidak pantas lainnya di sekolah yang sama.
Dan orangtua yang mulai panik mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah.
Sementara itu, anak-anak yang bertanggung jawab dipindahkan ke sekolah yang berbeda dan kepala sekolah juga mengambil cuti dua bulan sebelum pindah.
Lembaga tak dikenal menerima siswa dari demografi yang kurang mampu dan sangat membutuhkan, tetapi telah dituduh melakukan pengawasan yang lemah setelah insiden tersebut.
Tahun lalu, direktur regional sekolah menulis kepada orang tua meminta mereka untuk tidak menyebut apa yang terjadi sebagai kekerasan seksual dan mengatakan itu bukan krisis, dikutip dari Sydney Morning Herald.
"Sementara saya mengakui insiden itu serius dan perilakunya berpotensi berbahaya, saya meminta semua orang mengingat bahasa seperti itu menstigmatisasi anak-anak yang terlibat, dan mungkin secara tidak sengaja membuat trauma orang-orang yang telah mengalami pelecehan seksual dan menerima komunikasi semacam itu," katanya direktur regional sekolah.
Insiden ini membuat pembatasan ekstra, siswa juga tidak diizinkan keluar kelas tanpa izin sementara guru diperintahankan untuk menutup pintu kelas.
Para guru juga harus memantau toilet saat istirahat.
