Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menyoroti aksi teror yang terjadi belakangan ini dilakukan generasi muda. Menurutnya fenomena ini sangat mengkhawatirkan dan menyedihkan.
Diketahui pasangan pelaku teror bom Gereja Katedral Makassar memiliki kelahiran yang sama dengan sosok penyerangan di Mabes Polri. Di mana mereka sama-sama kelahiran tahun 1995.
“Ada pelaku teror dari kalangan muda, generasi milenial, dan keluarga, ini sangat mengkhawatirkan dan menyedihkan,” ujar Puan dalam keterangannya, Kamis (1/4/2021).
Agar mencegah peristiwa serupa terulang menurut Puan pemerintah harus menyiapkan dan melaksanakan langkah konkret pencegahannya. Seperti perlu adanya menguatkan ketahanan keluarga dan sosial.
“Interaksi keluarga dan interaksi sosial warga dengan tetangga harus diperkuat dalam konsep ketahanan sosial masyarakat,” kata dia.
Tak hanya itu, Politisi PDIP ini menuturkan bilamana semua pihak harus saling mengingatkan dan mencegah tersebarnya paham-paham radikal di media sosial. Apalagi, banyak pelaku teror terpapar paham radikal dari media sosial.
“Karena itu perlu ada literasi media sosial sekaligus pemantauan konten-konten sosial media yang mengandung materi-materi radikalis dan ekstremisme,” ungkap dia.
BACA JUGA: Fakta Zakiah Aini yang Ditembak Mati di Mabes Polri, Pendiam dan Suka Gonta-ganti Nomor HP
Selain itu, kata dia, edukasi kepada generasi muda juga harus terus dilakukan mengenai keberagaman bangsa Indonesia. Tujuannya untuk menguatkan jiwa toleransi dan persatuan sesama anak bangsa.
“Harus ada peningkatan edukasi kepada generasi muda terkait materi moderasi, toleransi, dan inklusifitas,” tandasnya.
