UNICEF: Tanpa Bantuan Segera, Jutaan Anak di Yaman Terancam Meninggal Akibat Kelaparan

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 20:42 WIB
Seorang anak menangis karena kelaparan. (Photo/Ilustrasi/REUTERS/Khaled Abdullah)
Seorang anak menangis karena kelaparan. (Photo/Ilustrasi/REUTERS/Khaled Abdullah)

Berdasarkan laporan UNICEF, jutaan anak-anak di Yaman diprediksi akan menderita kekurangan gizi pada akhir tahun 2020 akibat terjadinya krisi kemanusiaan yang diperparah kurangnya dana bantuan dari dunia.

Hal itu diperparah akibat adanya pandemi Covid-19. Setidaknya UNICEF memperkirakan anak di bawah usia lima tahun yang mengalami kekurangan gizi meningkat  sebesar 20% menjadi 2,4 juta anak.

"Jika kita tidak menerima bantuan dana sesegera mungkin, anak-anak ini akan berada di ambang kelaparan dan banyak yang akan meninggal," kata perwakilan UNICEF Yaman Sara Beysolow Nyanti.

 "Kami tidak bisa melebih-lebihkan skala darurat ini," tambahnya.

Sementara itu, UNICEF membutuhkan hampir $ 461 juta atau sekitar Rp 6,6 triliun untuk bantuan kemanusiaan, dan $ 53 juta atau setara Rp 757 miliar untuk menanggulangi Covid-19.

Pihaknya juga melaporkan bahwa sistem pelayanan kesehatan Yaman sudah berada di ambang kehancuran karena menangani penyakit seperti kolera, malaria, dan demam berdarah, serta pandemi virus corona.

Badan anak-anak PBB juga memperingatkan hampir 7,8 juta anak tak bersekolah, menjadi pekerja anak, pernikahan dini hingga perekrutan ke dalam kelompok bersenjata.

"UNICEF sebelumnya mengatakan, dan sekali lagi mengulangi, bahwa Yaman adalah tempat terburuk di dunia untuk menjadi anak dan itu tidak menjadi lebih baik," kata Nyanti.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X