Kisah Pendaki Tewas di Gunung Lawu, Linglung dan Bungkus Kayu karena Disuruh 'Mbok'

- Sabtu, 25 Juli 2020 | 13:42 WIB
Kiri: Evakuasi Andi Sulistyawan yang ditemukan tewas di Gunung Lawu saat melakukan pendakian. (Istimewa) Kanan: Kondisi Andi saat ditemukan pendaki Ungaran. (Twitter/@akundagelan)
Kiri: Evakuasi Andi Sulistyawan yang ditemukan tewas di Gunung Lawu saat melakukan pendakian. (Istimewa) Kanan: Kondisi Andi saat ditemukan pendaki Ungaran. (Twitter/@akundagelan)

Awal bulan lalu, tepatnya pada Senin (6/7/2020), seorang pendaki gunung bernama Andi Sulistyawan (18 tahun), warga Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar ditemukan meninggal dunia, saat mendaki Gunung Lawu bersama teman-temannya.

Andi ditemukan tak bernyawa dalam keadaan telanjang dada di kawasan Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Insiden nahas ini bermula saat seorang pendaki bernama Nurhayati hendak buang air kecil pada Minggu (5/7/2020) di puncak Gunung Lawu pukul 03.00 WIB. Dia kemudian membangunkan teman pendaki lainnya, namun tidak ada yang bangun.

-
Andi Sulistyawan ditemukan meninggal dunia saat mendaki Gunung Lawu. (Instagram/@gunungreview)

Nurhayati yang melihat Andi di luar tenda, kemudian memintanya untuk menemani Nurhayati buang air kecil. Setelah selesai buang air kecil, Nurhayati tak melihat keberadaan Andi di sekitar lokasi.

Dia merasa Andi sudah kembali ke tenda duluan. Namun, hingga pagi hari, Andi tak juga ditemukan. Rekan-rekannya itu kemudian mencoba keberadaan Andi.

Mereka awalnya mengira bahwa Andi jatuh ke jurang, hingga mereka memutuskan untuk turun pada pukul 13.00 WIB untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun rupanya, Andi bukan meninggal karena jatuh ke jurang melainkan diduga terkena hipotermia.

Setelah beberapa pekan berlalu, terungkap sebuah fakta yang cukup mengejutkan soal kematian Andi. Rupanya, di hari yang sama, ketika teman-temannya mencari ke Hargo Dumiling dan Pasar Dieng, Andi masih dalam kondisi hidup.

Bahkan, pendaki lain yang berasal dari Ungaran, sempat bertemu dengan Andi. Hal itu terungkap dari thread Twitter dengan nama pengguna akun akundagelan.

Dari thread itu diceritakan, ketika Andi hilang setelah menemani Nurhayati buang air kecil, teman-temannya mencoba mencari Andi di sekitaran hargo Dumiling hingga Pasar Dieng.

Namun, keberadaan Andi tak ditemukan hingga pukul 10 pagi. Teman-temannya kemudian memutuskan untuk turun gunung lewat jalur Cemoro Sewu, yang merupakan tempat check in para pendaki. Mereka langsung melaporkan hilangnya Andi kepada petugas.

"Hilangnya AS kemudian sdah berusaha dicari di area hargo Dumiling hingga terus ke Pasar Dieng, ketika jam 10 pagi tidak ketemu, rekan rekannya turun melalui jalur Cemoro Sewu dimana tempat Chek In pendakian disana," tulis akun Twitter akundagelan.

Kemudian pada Minggu sore, tepatnya pukul 15.00 romobongan pendaki dari Ungaran melewati jalur Cemoro Kandang.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X