INDOZONE.ID - Awal bulan lalu, tepatnya pada Senin (6/7/2020), seorang pendaki gunung bernama Andi Sulistyawan (18 tahun), warga Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar ditemukan meninggal dunia, saat mendaki Gunung Lawu bersama teman-temannya.
Andi ditemukan tak bernyawa dalam keadaan telanjang dada di kawasan Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Insiden nahas ini bermula saat seorang pendaki bernama Nurhayati hendak buang air kecil pada Minggu (5/7/2020) di puncak Gunung Lawu pukul 03.00 WIB. Dia kemudian membangunkan teman pendaki lainnya, namun tidak ada yang bangun.

Nurhayati yang melihat Andi di luar tenda, kemudian memintanya untuk menemani Nurhayati buang air kecil. Setelah selesai buang air kecil, Nurhayati tak melihat keberadaan Andi di sekitar lokasi.
Dia merasa Andi sudah kembali ke tenda duluan. Namun, hingga pagi hari, Andi tak juga ditemukan. Rekan-rekannya itu kemudian mencoba keberadaan Andi.
Mereka awalnya mengira bahwa Andi jatuh ke jurang, hingga mereka memutuskan untuk turun pada pukul 13.00 WIB untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun rupanya, Andi bukan meninggal karena jatuh ke jurang melainkan diduga terkena hipotermia.
Setelah beberapa pekan berlalu, terungkap sebuah fakta yang cukup mengejutkan soal kematian Andi. Rupanya, di hari yang sama, ketika teman-temannya mencari ke Hargo Dumiling dan Pasar Dieng, Andi masih dalam kondisi hidup.
Bahkan, pendaki lain yang berasal dari Ungaran, sempat bertemu dengan Andi. Hal itu terungkap dari thread Twitter dengan nama pengguna akun akundagelan.
Masih ingat pendaki Gunung Lawu yang beberapa hari lalu ditemukan meninggal di area Gegerboyo?
— sebatas humor (@akundagelan) July 25, 2020
A thread pic.twitter.com/7rB33UMYfA
Dari thread itu diceritakan, ketika Andi hilang setelah menemani Nurhayati buang air kecil, teman-temannya mencoba mencari Andi di sekitaran hargo Dumiling hingga Pasar Dieng.
Namun, keberadaan Andi tak ditemukan hingga pukul 10 pagi. Teman-temannya kemudian memutuskan untuk turun gunung lewat jalur Cemoro Sewu, yang merupakan tempat check in para pendaki. Mereka langsung melaporkan hilangnya Andi kepada petugas.
"Hilangnya AS kemudian sdah berusaha dicari di area hargo Dumiling hingga terus ke Pasar Dieng, ketika jam 10 pagi tidak ketemu, rekan rekannya turun melalui jalur Cemoro Sewu dimana tempat Chek In pendakian disana," tulis akun Twitter akundagelan.
Ya, Andi Sulistyawan dikhabarkan hilang setelah mengantarkan teman perempuannya pipis pada dini hari pukul 03, dua menit berselang tidak didapatinya Andi Sulistyawan, pic.twitter.com/6XQTysHGTp
— sebatas humor (@akundagelan) July 25, 2020
Kemudian pada Minggu sore, tepatnya pukul 15.00 romobongan pendaki dari Ungaran melewati jalur Cemoro Kandang.
"Minggu sore jam 15.00 rombongan pendaki dari Ungaran lewat jalur Cemoro Kandang, setelah Pos IV Cokro Suryo, mereka memilih jalur pintas ke arah Gegerboyo, keanehanpun terjadi," sambungnya.
Di sebuah lokasi, para pendaki dari Ungaran melihat sosok Andi sedang mengumpulkan kayu cantigi, dengan mematahkannya. Saat pertemuan itu terjadi, para pendaki Ungaran sempat bertanya daerah asal Andi dan berapa orang yang melakukan pendakian.
"Dari kemuning mas," jawab Andi saat ditanya pendaki Ungaran.
seseorang dari Kemuning sedang berusaha mengumpulkan kayu Cantigi dengan mematahkan kemudian melepaskan seluruh kaos dan Hoodynya untuk membungkus kayu tersebut serta lari keatas, pic.twitter.com/H1B1yVCoAl
— sebatas humor (@akundagelan) July 25, 2020
Anehnya, saat itu Andi rela melepaskan pakaian yang dipakainya untuk membungkus potongan kayu yang dikumpulkannya. Padahal, tubuhnya sudah menggigil kena terpaan hawa dingin.
"Seseorang dari Kemuning sedang berusaha mengumpulkan kayu Cantigi dengan mematahkan kemudian melepaskan seluruh kaos dan Hoodynya untuk membungkus kayu tersebut serta lari keatas," jelasnya.
video ketika Andi Sulis masih hidup namun tindakannya sudah diluar kesadaran dia.
— sebatas humor (@akundagelan) July 25, 2020
Semoga Andi Sulis Husnul Khatimah... Aamiin. pic.twitter.com/RXlp9ZdGIv
Ketika ditanya untuk apa mengumpulkan kayu, Andi hanya menjawab disuruh "Mbok".
"Dia mengatakan disuruh 'Mbok'. Anehnya, dia amat kedinginan sementara yang dibungkus pakaiannya justru kayu dan diperlakukn istimewa," sambungnya.
Namun, para pendaki Ungaran tak menyadari tingkah laku Andi yang sangat ganjil. Setelah Andi berlalu, mereka pun lansung melanjutkan perjalanan.
Melengkapi thread itu, akundagelan juga menyertakan video saat para pendaki Ungaran bertemu dengan Andi sebelum dinyatakan meninggal dunia.