Berencana Buka Pariwisata saat New Normal, Presiden Jokowi Sadar Risikonya Besar

- Kamis, 28 Mei 2020 | 12:13 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). (ANTARA/Fakhri Hermansyah)
Presiden Joko Widodo meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). (ANTARA/Fakhri Hermansyah)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari adanya risiko besar jika sektor pariwisata kembali dibuka pada kondisi tatanan normal baru atau new normal di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang belum selesai.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam pengantar rapat terbatas (ratas) yang membahas mengenai tatanan normal baru di sektor pariwisata yang produktif dan aman Covid-19 secara virtual.

“Karena ini risikonya besar. Begitu ada imported case, ada dampak kesehatan,” ucap Presiden Jokowi dalam video conference, Kamis (28/5/2020)

Jika terdapat pembawa kasus baru dari luar negeri, menurut Jokowi sektor pariwisata akan menjadi buruk, dan mengalami kesulitan-kesulitan untuk memperbaikinya seperti semula.

“Oleh sebab itu, betul-betul dihitung, dikalkulasi betul lapangannya manajemen pengawasannya harus betul-betul dilaksanakan,” ungkapnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta sektor pariwisata dapat membuat standar baru ketika menerapkan tatanan normal baru tersebut, mulai dari protokol kesehatan yang ketat, dan juga disertakan pengawasan.

“Betul-betul harus disiapkan sebuah standar baru, menjadi sebuah culture baru, kebiasaan baru di sektor pariwisata,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Dan perlunya sosialisasi yang masif diikuti uji coba, simulasi-simulasi dan juga perlunya dimulai sekarang ini adalah pengawasann, agar betul-betul standar protokol kesehatan dijalankan di lapangan,” tutup Presiden Jokowi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X