Diharapkan, Data Center Nasional Selesai Tahun Ini

- Senin, 25 Mei 2020 | 00:19 WIB
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di Alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Banten. (Photo/ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di Alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Banten. (Photo/ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Pada awal bulan ini e-commerce Tokopedia sempat dikabarkan mengalami kebocoran data pengguna. Pada pertengahan bulan ini, giliran data pengguna e-commerce b to b Bhinneka yang dilaporkan bocor.

Perlindungan Data Pribadi menjadi isu hangat belakangan ini setelah hacker mengklaim memiliki 2,3 juta data warga Indonesia.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Pusat Data Nasional atau yang disebut Data Center Nasional diharapkan selesai pada tahun ini.

"Kita sedang mempersiapkan juga yang namanya Data Center Nasional, bapak sudah kirim suratnya ke Bu Menteri dan Pak Menteri Bapenas untuk percepatan, mudah-mudahan tahun ini bisa kita selesaikan, dan sudah mulai pembangunannya," ujar Semuel dalam streaming 'Lebaran Virtual bersama Kominfo' Minggu (24/5/2020).

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memberikan tanggapan terkait dugaan kebocoran data KPU, Jumat (22/5/2020).

Ia menjelaskan bahwa Pusat Data Nasional Pemerintah tersebut akan mengintegrasikan data-data pemerintah dengan sistem keamanan yang berlapis yang memadai sesuai standard keamanan yang berlaku.

Johnny juga berharap pusat data akan mencegah terjadinya perpindahan data dari satu lembaga kepada lembaga lainnya serta terus memperkuat ketahanan data dan informasi nasional.

Sementara itu, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, berkomitmen mengamankan data pada aplikasi pelacakan kontak Covid-19 PeduliLindungi dengan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Kami koordinasi dengan BSSN, BSSN sudah menerapkan satu data seperti arahan Presiden jadi apapun fitur baru yang ada di aplikasi harus di-assesment dari BSSN sehingga yakin aman dan tidak membocorkan data pribadi," ujar Dirjen Semuel, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunkasi dan Informatika, Ahmad M. Ramli.

Artikel Menarik Lainnya

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X