Soal Isu Dipecat Jadi Jubir Presiden, Ini Penjelasan Fadjroel Rachman

- Selasa, 17 November 2020 | 11:33 WIB
Fadjroel Rachman. (Antara/Wahyu Putro)
Fadjroel Rachman. (Antara/Wahyu Putro)

Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman membenarkan pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menyebutkan hanya ada tiga yang bisa mewakili atau merepresentasikan Istana kepada publik.

Disebutkan oleh Moeldoko, yang bisa mewakili atas nama Istana Negara adalah, pertama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, lalu Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung, dan Kepala KSP.

Dalam akun Twitter pribadi, Fadjroel mengungkapkan bahwa dirinya hanya sebagai Staf Khusus Presiden bidang komunikasi yang menyampaikan arahan, dan pidato dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Betul yang disampaikan Pak Moeldoko @KSPgoid karena TUPOKSI saya sebagai SKP bidang komunikasi/@JubirPresidenRI hanya menyampaikan/mengkomunikasikan/menjabarkan arahan/pidato/kebijakan Presiden @jokowi kepada publik (audience) ~ FR," tulisnya.

Baca Juga: Menag Fachrul Razi: Tidak Boleh Ada Kelompok yang Merasa Hebat

Pernyataan Moeldoko pun memunculkan pertanyaan bagi pakar hukum tata negara, Refly Harun, yakni apakah Fadjroel Rachman telah diberhentikan atau dipecat sebagai juru bicara Presiden.

Namun, di sisi lain, Refly Harun menilai bahwa pernyataan dari Moeldoko sangat bagus, lantaran selama ini ia menilai telah terjadi kekacauan dari segi komunikasi di dalam Istana.

"Karena menurut saya selama ini terjadi kekacauan dalam komunikasi Istana dan banyak sekali orang yang berbicara seolah-olah mewakili Istana, mewakili Presiden," ujar Refly dalam akun Youtubenya.

"Paling sering orang dari KSP berbicara tentang kebijakan presiden atau kebijakan Istana. Ini kurang tertib. Terkesan masing-masing orang ingin cari panggung," tambahnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X