Sempat Dilaporkan Hilang, Wanita Aktivis HAM Pakistan Ditemukan Tewas di Kanada

- Senin, 28 Desember 2020 | 15:20 WIB
Karima Baloch, aktivis HAM asal Pakistan yang berlindung di Kanada ditemukan tewas diracun. (REUTERS/Akhtar Soomro)
Karima Baloch, aktivis HAM asal Pakistan yang berlindung di Kanada ditemukan tewas diracun. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Seorang wanita aktivis hak asasi manusia asal Pakistan, Karima Baloch yang tinggal di pengasingannya di Kanada ditemukan tewas di Toronto setelah sebelumnya dikabarkan hilang.

Wanita berusia 37 tahun tersebut sebelumnya diberikan suaka di Kanada pada tahun 2016 setelah pekerjaannya sebagai aktivis hak asasi manusia di negara bagian Balochistan yang bermasalah di Pakistan membuatnya diikuti dan diancam oleh pihak berwenang.

Melansir The Guardian, Suami Baloch, Hammal Haider yang juga seorang aktivis Pakistan yang tinggal di pengasingan, mengatakan bila Karima telah meninggalkan rumah pada tengah hari pada hari Minggu untuk berjalan-jalan di Pulau Pusat Toronto seperti yang sering dia lakukan. Namun Karima tidak pernah kembali. 

Polisi Toronto kemudian mengajukan permohonan informasi di Twitter. Namun berikutnya pihak polisi mendapatkan informasi bila tubuhnya ditemukan pada hari Senin di pulau itu.

"Saya tidak percaya itu adalah tindakan bunuh diri. Dia adalah wanita yang kuat dan dia meninggalkan rumah dalam suasana hati yang baik, ” kata Haider. 

“Kami tidak bisa mengesampingkan kecurangan karena dia telah di bawah ancaman. Dia meninggalkan Pakistan karena rumahnya digerebek lebih dari dua kali. Pamannya terbunuh. Dia diancam untuk meninggalkan aktivisme dan aktivitas politik tetapi dia tidak melakukannya dan melarikan diri ke Kanada,” jelasnya.

Baca Juga: Usai Perawat, Kini Beredar Isu Oknum Tentara Bersetubuh dengan Pasien Covid di Wisma Atlet

Polisi Toronto mengatakan kematian Baloch saat ini sedang diselidiki sebagai kematian non-kriminal dan diyakini tidak ada keadaan yang mencurigakan. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Tetapi Haider mengatakan sebulan lalu dia telah menerima banyak pesan yang mengancam melalui media sosial setelah mengangkat masalah pelanggaran hak asasi manusia dan operasi militer di Balochistan.

“Saya diberitahu bahwa saudara laki-laki dan istri saya dapat menjadi sasaran. Saya tidak menganggapnya serius. Kita sering mendapat troll dan ancaman seperti itu saat berbicara tentang pelanggaran hak asasi manusia," ujar sang suami.

Sementara itu Lateef Johar, seorang aktivis Baloch dan teman dekat di pengasingan di Kanada, mengatakan kepada Guardian bahwa polisi mengatakan tubuh Baloch telah ditemukan di dekat genangan air. 

“Polisi belum memberikan detil lebih lanjut. Mereka belum memberi tahu kami penyebab kematiannya dan juga belum mengembalikan tubuh Karima," ujar Johar.

Johar mengatakan dia telah bertemu Baloch pada hari Kamis di Universitas Toronto, tempat mereka berdua adalah mahasiswa. Mereka berbicara di telepon pada hari Jumat.

 "Menurut saya ini bukan kecelakaan atau tindakan bunuh diri. Kami semua merasa terancam di sini. Bahkan setelah pembunuhan Sajid Hussain saya takut ketika saya menemukan diri saya di jalan yang gelap," jelas Johar.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X