Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi pada Minggu pagi (29/11/2020). Hal tersebut membuat warga berhamburan keluar rumah dan menjauh dari lokasi.
Desa-desa di wilayah Ile Ape dan Kecamatan Ile Ape Timur dihujani abu vulkanik dan debu hasil erupsi Gunung Ile Lewotolok. Warga mulai merasakan hujan debu vulkanik saat baru pulang dari gereja.
Erupsi Gunung Ile Lewotolok kali ini terjadi dengan letusan yang lebih besar. Akun Instagram @mountnesia membagikan penampakan erupsi dari jarak dekat, tepatnya dari Kota Lewoleba.
Terdengar suara gemuruh akibat erupsi Gunung Ile Lewotolok. Sejumlah desa di seputaran lereng Ile Lewotolok dikabarkan dihujani batu dan debu vulkanik. Warga yang panik pun mulai berhamburan keluar rumah dan menjauh dari gunung.
Baca juga: Detik-detik Anak-anak Lari Ketakutan saat Gunung Api Ile Lewotolok Semburkan Awan Panas
Sejumlah warga dari Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur mulai mengungsi ke dalam Kota Lewoleba dengan pakaian seadanya. Selain itu, bantuan penjemputan warga untuk menuju pengungsian pun berdatangan ke Kota Lewoleba. Personil TNI dan Polri juga diturunkan untuk membantu mengevakuasi warga.
Dilansir Antara, Gunung Ili Lewotolok atau Ile Ape adalah jenis gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gunung berketinggian 1.423 mdpl ini sejak 7 Oktober 2017 lalu dinaikkan statusnya menjadi waspada karena ada peningkatan kegempaan yang berasosiasi dengan pergerakan magma, yaitu gempa Tektonik Lokal (TL), Vulkanik Dalam (VA) dan Vulkanik Dangkal (VB).
Namun, setelah meningkat signifikan, erupsi tidak terjadi karena tekanannya belum cukup.
"Nah, seiring waktu tekanannya terus terakumulasi dan sekarang sudah cukup untuk erupsi," katanya menjelaskan.
