Kenali Gejala dan Cara Atasi Burnout Syndrome, Stres Karena Pekerjaan

- Kamis, 5 September 2019 | 15:21 WIB
photo/kariyer.net
photo/kariyer.net

Bekerja memang menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Tekanan akibat pekerjaan bisa menimbulkan dampak buruk bagi diri seseorang, mulai dari rasa muak hingga stres berat. Jika terus dibiarkan, kemungkinan besar seseorang bisa terkena burnout syndrome.

Burnout syndrome adalah sindrom pada seseorang yang disebabkan karena lelah bekerja. Sindrom ini bisa menyerang siapa saja, tapi lebih sering para pekerja muda. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), burnout syndrome merupakan salah satu kondisi stres kronis yang diderita seseorang.

-
ohoto/monster.com

Kondisi ini ditandai dengan kelelahan secara fisik dan emosional, bersikap sinis, tidak produktif, kehilangan motivasi, dan tidak peduli pada diri sendiri. Ini diakibatkan tingginya ekspektasi dan kenyataan si pekerja pada posisi yang sedang ia jalani di perusahaan.

Penyebab Burnout Syndrome

-
photo/kariyer.net

Ada beberapa kemungkinan seseorang mengalami burnout syndrome, sebagai berikut:

  • Tidak mampu mengontrol apa yang terjadi dan yang memengaruhi pekerjaan.
  • Bayangan atau ekspektasi tentang pekerjaan tidak jelas.
  • Dinamika tempat kerja buruk atau bisa juga karena sering mendapat perundungan (bullying) dari rekan kerja di kantor.
  • Pekerjaan monoton hingga membuat bosan.
  • Tidak mendapatkan apresiasi dari atasan atau rekan kerja atas apa yang sudah dikerjakan.

Gejala Burnout Syndrome

-
photo/freesider.com.br

Tanda dan gejala seseorang mengalami burnout syndrome dapat terlihat, baik secara fisik, emosional, maupun kebiasannya. Secara fisik, burnout syndrome membuat kondisi fisik seseorang menjadi lelah dan lemas, sering sakit, sakit kepala dan nyeri otot, nafsu makan menurun, dan tidur terganggu.

Kondisi emosional seseorang akibat burnout syndrome, di antaranya merasa gagal dan meragukan diri sendiri, merasa sendirian, tidak punya motivasi, menjadi lebih sinis dan kerap berpikir negatif, dan sering tidak puas pada hasil pekerjaan.

Sedangkan, gejala burnout yang memengaruhi kebiasaan seseorang seperti menunda-nunda pekerjaan, makan berlebihan, konsumsi alkohol dan obat-obatan, melepaskan tanggung jawab pekerjaan, datang ke kantor terlambat dan pulang lebih cepat.

Cara Mengatasi Burnout Syndrome

-
photo/tutano.trampos.co

Burnout syndrome dapat segera diatasi dengan banyak cara, seperti berikut ini:

  • Menghabiskan waktu bersama teman-teman, entah itu hanya duduk dan mengobrol, atau pergi ke suatu tempat yang bisa membuatmu sejenak melupakan pekerjaan kantor.
  • Bersikap lebih realistis dengan membuat skala prioritas dalam hidupmu di waktu yang akan datang. Ini bisa mengurangi bebanmu ketika merasa stuck atau stress karena beban pekerjaan.
  • Kurangi bersikap terlalu perfeksionis. Sikap seperti ini memang bagus, tapi di sisi lain justru mendorongmu untuk menyelesaikan segala sesuatu dengan sempurna. Sebaiknya, bersikaplah sewajarnya dan lakukan pekerjaan sebaik mungkin. Jika hasilnya tidak sesuai, cobalah belajar menerima keadaan dengan ikhlas.
  • Ketika sudah merasa lelah, maka berhentilah sejenak dan rebahkan tubuhmu untuk beristirahat sejenak. Dengan istirahat, emosi akan lebih stabil dan kemungkinan mengalami burnout syndrome akan segera teratasi.
  • Olahraga secara rutin bisa membantu mengurangi stres, bahkan hal ini juga dapat mengalihkan pikiran dari beban pekerjaan.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X