Demonstran Memanas, Polisi Hong Kong Tembakkan Gas Air Mata

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 12:34 WIB
REUTERS/Eloisa Lopez
REUTERS/Eloisa Lopez

Kepolisian Hong Kong mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap 420 demonstran sejak protes yang terjadi pada 9 Juni 2019. Aparat kepolisian bahkan telah menembakkan 1.000 kali gas air mata dan 160 peluru karet kepada demonstran.

Dari kejadian ini, sebanyak 139 petugas kepolisian mengalami cedera, dua di antaranya harus dirawat di rumah sakit karena mengalami luka serius termasuk patah tulang di jari.

Kepala Polisi Hong Kong bidang Humas, Yu Hoi-kwan mengatakan bahwa para demonstran juga menyerang polisi menggunakan logam, bom bensin, batu bata serta benda-benda keras lainnya.

-
REUTERS/Tyrone Siu

 

"Dalam satu insiden, mereka bahkan membakar troli dan mendorongnya ke arah petugas polisi," ungkap Hoi-kwan.

Demonstrasi yang terjadi ini membuat publik merasa terancam keamanannya, terlebih warga yang tidak bersalah. Tak hanya itu, para pengunjuk rasa ini juga merusak fasilitas umum seperti lampu lalu lintas serta melakukan pemblokiran di beberapa jalan.

Tak hanya mengawasi aksi pengunjuk rasa di sekitar lokasi kejadian, tapi juga tindakan demonstran di dunia maya. Yu Hoi-kwan mengatakan bahwa komentar dan paltform online dari pengunjuk rasa juga harus diawasi. Karena jika tidak segera ditindak, keamanan warga dan kota akan terancam.

-
REUTERS/Eloisa Lopez

 

"Kami menyadari bahwa pada beberapa platform online, warganet menyebarkan kalimat teror dan kekerasan. Komentar online semacam itu sangat mengkhawatirkan dan tidak boleh didukung atau dipromosikan. Jika kita terus mentolerir dan menutup mata terhadap perilaku tanpa hukum, konsekuensinya tidak akan diinginkan untuk kota kita. Masyarakat secara keseluruhan akan menderita," ungkap Yu Hoi-kwan.

Hingga senin (05/08) polisi telah menembakkan gas air mata ke arah demonstran di beberapa wilayah. Pada Sabtu juga polisi telah melakukan tembakan gas air mata kepada kelompok kecil demonstran di Tsim Sha Tsui yang mengepung kantor polisi dan menggunakan ketapel dengan ukuran yang cukup besar untuk menembakkan batu bata ke arah gedung.

-
REUTERS/Eloisa Lopez

 

Dampak dari kejadian ini juga menyebabkan beberapa penerbangan dari Hong Kong dibatalkan, karena terganggunya layanan transportasi dari pengunjuk rasa yang telah berlangsung selama lima pekan.

Lebih dari 200 penerbangan di Bandara Hong Kong International Airport (HKIA) dibatalkan mulai Senin pagi. Hal ini menyebabkan ribuan orang terlantar di bandara dan belum mendapatkan kepastian jadwal pengganti.

"Penumpang sebaiknya mengecek masing-masing maskapai untuk informasi penerbangan terbaru, dan hanya diizinkan ke bandara hanya jika kursi dan waktu penerbangan mereka telah dikonfirmasi," ungkap pihak HKIA.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X