Heboh Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips KPAI Agar Tak Ada Korban Lagi

- Selasa, 28 Juni 2022 | 22:02 WIB
Ilustrasi pelecehan terhadap anak. (Freepik)
Ilustrasi pelecehan terhadap anak. (Freepik)

Belakangan ini, heboh pria yang mengalami gangguan jiwa melecehkan anak di bawah umur di Bintaro, Tangerang. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun memberikan tips agar tidak ada korban lagi.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti dalam keterangan tertulisnya kepada Indozone, Selasa (28/6/2022) mengatakan, ada 4 hal yang perlu diajarkan orang tua dan guru di sekolah pada anak untuk menghindari pelecehan.

"Cegah anak dari pelecehan dan kekerasan seksual, ada 4 hal penting yang perlu diperhatikan para guru dan orang tua untuk diajarkan pada anak sejak dini agar terhindar dari pelecehan dan kekerasan," kata Retno.

Tips pertama, yaitu memberi pemahaman berkaitan dengan anggota tubuh yang vital ke anak. Wajib diajarkan terkait daerah tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Baca Juga: Riza Patria Sebut Holywings Bisa Buka Lagi, Ini Syaratnya

"Area tubuh tidak boleh disentuh oleh orang lain bahkan orang tua sekalipun tanpa izin antara lain terutama dada, alat kelamin, pantat dan bibir. Dengan menjelaskan tentang hal tersebut kepada anak maka diharapkan anak bisa melindungi dirinya dari risiko terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual," beber Retno.

Pendidikan mengenai hal ini sudah bisa dilakukan dari mulai anak berusia 3 tahun. Sebab, pada usia itu anak-anak sudah mulai memahami perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Tips berikutnya disebut Retno, menjelaskan kepada anak terkait bagian kelamin. Penjelasan ini bisa dilakukan secara rinci.

"Meski tidak mudah, anda sebaiknya mengajarkan anak tentang tubuhnya sesuai dengan nama yang sebenarnya seperti kata payudara, Mr P dan Miss V. Mengubah penyebutan atau memperhalusnya bisa menyebabkan terjadinya salah tafsir. Oleh karena itu tidak perlu mengubahnya," kata Retno.

Yang ketiga, orang tua maupun guru harus mengajarkan kata 'tidak' kepada anak sebagai bentuk penolakan.

Terakhir, menjaga komunikasi yang baik dengan anak. Hal ini bertujuan agar anak bisa nyaman bercerita kepada orang tuanya.

"Dengan komunikasi yang baik, anak-anak tidak ragu untuk berterus terang kepada orang tua tentang apa yang telah mereka alami. Ingatkan juga kepada anak bahwa Anda selalu ada disampingnya sehingga anak tidak perlu takut untuk menceritakan berbagai hal kepada orangtuanya," pungkas Retno.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X