Komisi Antikorupsi Malaysia (SPRM) menahan penegak hukum yang terlibat dalam sindikat penyelundup warga asing ilegal, atau pendatang asing tanpa izin (PATI) di Sabah. Ada total sembilan orang yang ditahan dalam kasus ini.
Dikutip dari Antara, Minggu (26/3/2023), sembilan orang yang ditahan terdiri dari lima aparat penegak hukum, termasuk dua di antaranya pegawai perempuan berusia 30 dan 41 tahun. Adapun empat orang lainnya merupakan agen PATI dari negara tetangga Malaysia.
Agen PATI tersebut terdiri dari tiga perempuan lokal berusia antara 37 dan 48 tahun, dan seorang pria berusia 73 tahun. Para tersangka tersebut ditangkap pada Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Menaker Beri Tujuh Pesan kepada Para Pekerja Migran di Malaysia
Sindikat ini menyediakan akses kartu MyKad dan boarding pass agar PATI dapat lolos pemeriksaan dari pihak imigrasi Malaysia. Sebabnya, PATI yang tidak mempunyai dokumen sah diharuskan membayar sekitar RM2.500 atau Rp8,6 juta.
Dengan menggunakan kartu MyKad dan boarding pass yang disediakan, PATI tersebut dapat lolos dari pemeriksaan di Bandara Tawau dan di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA 2). Hal ini setelah pembayaran suap dilakukan kepada petugas penegak hukum.
Baca Juga: Indonesia dan Malaysia Kembali Bahas optimalisasi Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
SPRM juga menemukan bahwa untuk setiap penerbangan ke KLIA 2, agen tersebut akan mendatangkan antara lima hingga 20 imigran gelap. Sindikat ini diyakini telah beroperasi sejak 2018.
Dalam operasi itu, SPRM menyebutkan telah menyita beberapa barang seperti telepon genggam, KTP milik orang Malaysia, dan stempel keluar Sabah lengkap dengan nomor serinya.
Artikel Menarik Lainnya:
- ONIC Esports Menang Telak, Rebellion Zion Auto Pamit dari MPL Indonesia Season 11
- AURA Gagal Lanjutkan Keunggulan, RRQ Menang 1-2 Susul ONIC ke Upper Bracket
- Do Kwon, Buronan yang Melenyapkan Rp606 triliun Aset Crypto Ditangkap di Montenegro
